Malang -- Panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan derbi Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya diduga menyalahi kesepakatan dalam mencetak tiket. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Maharli saat tampil secara online di KompasTV, Minggu (2/10/22).
"Sebelum pertandingan ini dilaksanakan, sudah ada edaran surat dari Kepolisian untuk tidak mencetak tiket yang memenuhi stadion. Hanya diijinkan sekitar 25 ribu tiket, tapi yang dijual diduga sekitar 45 ribu tiket," terang Akmal
Ia menambahkan, PSSI juga tidak mengantisipasi pertandingan derby klasik jawa timur yang kedua tim memiliki revalitas sangat tinggi. Baik Arema FC maupun Persebaya Surabaya sama sama tidak ingin kalah.
"Bagi Arema kalah dengan siapa saja tidak apa apa, asalkan tidak dengan Persebaya. Dan dipertandingan kemarin, mereka kalah dengan Persebaya di kandang sendiri," imbuhnya.
Ketika supporter masuk ke lapangan dan terjadi kerusuhan dengan pihak keamanan yang jumlahnya tidak begitu banyak, sehingga pihak keamanan tidak punya cara lain selain menembakkan gas air mata. Situasi yang berdesak desakan tidak dapat diantispasi sehinga jatuh korban
"Situasi yang berdesak desakan, ada yang terinjak injak, kemudian ada yang sesak nafas dan sebagainya sehingga kemudian tidak bisa diantasipasi dengan baik, yang pada akhirnya menjadi penyebab banyaknya korban nyawa," pungkasnya. (sg/rn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H