Lihat ke Halaman Asli

Rafy Ahmad

Mahasiswa

Wapres Gibran Usulkan Coding masuk kurikulum siswa SD-SMP

Diperbarui: 24 Januari 2025   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber akun instagram @folkative

Usulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk Memasukkan Pelajaran Coding pada Siswa SD dan SMP: Sebuah Langkah Positif untuk Mempersiapkan Generasi Digital.Pada era digital yang berkembang pesat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Dari komunikasi sehari-hari hingga cara kita bekerja, semua aspek kehidupan semakin bergantung pada teknologi. Oleh karena itu, keterampilan digital---khususnya dalam bidang pemrograman atau coding telah menjadi kompetensi yang sangat penting. Mengingat pentingnya hal ini, usulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk memasukkan pelajaran coding di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) merupakan langkah yang sangat relevan dan perlu mendapatkan perhatian serius.

Gibran, yang juga merupakan Wali Kota Solo sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, menyadari bahwa tantangan utama Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah kurangnya tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital yang memadai. Usulannya untuk memasukkan pelajaran coding pada jenjang pendidikan SD dan SMP berlandaskan pada kebutuhan untuk mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi itu sendiri.

Pemrograman atau coding adalah dasar dari hampir semua teknologi modern. Dari aplikasi smartphone hingga sistem kecerdasan buatan (AI), semuanya dibangun dengan kode-kode yang ditulis oleh programmer. Oleh karena itu, pengenalan coding sejak dini sangat penting, agar siswa tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pencipta dan inovator teknologi.

Mengapa Coding Penting untuk Siswa SD dan SMP?

Di masa depan, banyak pekerjaan yang akan bergantung pada keterampilan digital. Menurut laporan World Economic Forum, lebih dari 80% pekerjaan di masa depan akan membutuhkan keterampilan digital dalam berbagai bentuk. Bahkan pekerjaan yang tidak langsung berhubungan dengan teknologi, seperti pemasaran, desain, dan keuangan, semakin memerlukan pemahaman dasar tentang teknologi dan coding. Oleh karena itu, memperkenalkan coding pada siswa SD dan SMP akan memberikan mereka keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja yang akan datang.

Coding juga mengajarkan siswa cara berpikir secara logis dan terstruktur. Proses menulis kode komputer melibatkan pemecahan masalah secara sistematis, yang adalah keterampilan penting yang dapat diterapkan di banyak aspek kehidupan. Kemampuan untuk menganalisis masalah, merencanakan solusi, dan mengimplementasikan solusi tersebut dengan cara yang efisien adalah dasar dari hampir semua jenis pekerjaan.

Pelajaran coding tidak hanya mengajarkan siswa bagaimana menulis kode, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam dunia pemrograman, sering kali ditemukan tantangan atau bug yang harus dipecahkan. Siswa yang terlatih dalam coding akan lebih terbiasa dengan proses trial and error, serta bagaimana mengatasi masalah secara kreatif.

Selain itu, coding juga memberikan ruang bagi kreativitas. Dengan memahami konsep dasar pemrograman, siswa dapat menciptakan aplikasi mereka sendiri, membangun game, atau bahkan mengembangkan perangkat lunak yang dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah nyata di masyarakat. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk menjadi inovator yang dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi-solusi baru yang bermanfaat.

Industri 4.0, yang ditandai dengan automasi, data besar (big data), dan kecerdasan buatan (AI), menuntut tenaga kerja yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Dengan mengajarkan coding sejak dini, siswa dapat memahami dan berinteraksi dengan teknologi yang mengubah dunia kerja. Mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi, serta memiliki kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

Jika usulan Wakil Presiden Gibran ini dapat diimplementasikan dengan baik, Indonesia akan memiliki generasi muda yang lebih siap untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan. Ini bukan hanya soal mempersiapkan anak-anak untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi, tetapi juga untuk menciptakan sebuah ekosistem yang mendukung inovasi dan kreativitas di sektor digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline