Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Sikap antara Kebanyakan Pemuda Amerika Serikat dan Kebanyakan Pemuda Indonesia

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posting foto atau cerita pengalaman ke luar negeri.
Kebanyakan pemuda Amerika; Wah kamu hebat sekali bisa ke luar negeri, acara apa ? Bagaimana disana ? Cerita lebih banyak dong. (Setelah itu mereka menabung sebanyak mungkin dan mempersiapkan tujuan negara yg ingin didatangi, atau mencari event-event internasional untuk diikuti)


Kebanyakan pemuda Indonesia; Ah baru ke luar negeri sebentar aja udah sombong, gak bawa manfaat apa-apa juga buat bangsa. (Setelah itu yg ngomong malah lanjut tidur, atau main game, atau nongkrong)

Ada kegiatan yang bagus.
Kebanyakan pemuda Amerika nanya; kegiatannya tentang apa ? Apa manfaat yang bisa saya dapatkan disana ? (kemudian kalau kegiatannya cocok dengan passionnya langsung daftar)
Kebanyakan pemuda Indonesia nanya; Ada uang sakunya gak ? Ada makan siangnya gak ? Ada doorprizenya gak ? (Kalau gak ada mereka gak datang, kalau ada mereka datang tapi telat, nunggu dekat pembagian makan baru datang)

Dikritik baik karena ucapan ataupun karena perbuatan.
Kebanyakan pemuda Amerika; Terima kasih sudah mengkritik kami, tapi kami berucap/berbuat seperti itu ada alasannya, alasan yang rasional dan logis menurut pemikiran kami. Kami suka dikritik ataupun mengkritik secara terang-terangan, bukan dari belakang. (Inilah gentle-man sejati menurut saya)
Kebanyakan pemuda Indonesia; Apa lu ngomong begitu ? Emang lu manusia suci yang ga punya salah. Lu jangan urusin urusan orang lain, tuh urusin masalah A masalah B aja. Kayak lu yang paling bener aja. (Padahal masalah A dan masalah B itu juga urusan orang lain, habis itu doi langsung ngomong di balik layar alias di belakang orang yang mengkritik)

Sementara tiga perbandingan ini dulu. Nilai-nilai kebaikan itu tidak diidentifikasi dari status atau identitas, tapi nilai-nilai kebaikan itu bisa ada dimana saja, pada orang-orang yang baik. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan kita bersam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline