Lihat ke Halaman Asli

Rafly Febriansyah

Scavenger Poem

Kopi Hampa

Diperbarui: 26 Juni 2024   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kopimu sudah dingin;

ingin tetap kau minum atau kuganti dengan yang baru?

'yang baru bisa? aku ingin menghangatkan tubuhku yang gigil.'

tetapi aku tidak bisa memastikan rasa kopi yang sama, setelah aku meracik kopimu yang kedua.

'memangnya, apa bedanya racikan yang pertama dengan yang kedua? bukankah semua kopi sama?'

jelas beda. kopi yang pertama aku racik dengan bubuk-bubuk halwa, lalu kutabur dan ku aduk bersamaan dengan hatiku yang larut dalam cangkirmu.

'lalu, yang kedua?'

aku meraciknya dengan penyeselan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline