Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rafli

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Stabilitas dan Sensitivitas Pigmen Betasianin dari Ekstrak Kulit Buah Naga Merah sebagai Film Indikator Kemasan Pintar

Diperbarui: 26 Juni 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki manfaat dan nilai gizi yang tinggi. Kepopuleran buah naga ini hanya terfokus pada pemanfaatan daging buahnya, untuk bagian kulit buah jarang dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah. Bagian kulit buah naga berkisar 30-35% berat dari keseluruhan berat buahnya. 

Keberadaan betasianin yang terkandung dalam kulit buah naga merah dapat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai film indikator dalam kemasan pintar, karena betasianin merupakan pigmen alami dari tumbuhan sehingga bersifat non toksik dan aman digunakan. Kemasan pintar ini berfungsi sebagai pendeteksi kerusakan yang timbul pada produk pangan dengan adanya perubahan warna film indikator karena perubahan pH pada produk pangan seperti ikan dan daging yang dapat mengeluarkan senyawa amonia.

Dalam pengaplikasian film indikator pada kemasan pintar dengan menggunakan pigmen betasianin perlu diketahui stabilitas dan sensitivitas pewarna film indikatornya. Oleh karena ituperlu diketahui jenis biopolimer dan konsentrasi betasianin yang tepat sehingga film indikator layak digunakan.

Hasil yang paling baik dari uji coba pembuatan film indikator yaitu dengan biopolimer gelatin dan konsentrasi 15% betasianin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline