Lihat ke Halaman Asli

Rafli Syahrizal

Mahasiswa Sastra Indonesia, UI

Nadi

Diperbarui: 15 Juni 2023   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jcomp/Freepik

Jika engkau belum mampu berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan sebagaimana orang-orang saleh, maka berlomba-lombalah engkau dalam beristighfar sebagaimana para pendosa yang ingin bertaubat.

Baris-baris ungkapan itu, meruapkan perasaan sesal. Betapa hari-hariku diisi kesalahan demi kesalahan. Aku koreksi, kemaksiatan demi kemaksiatan. Tak terkira.

Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak berguna.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.

Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak tahu malu.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.

Jika ada orang yang menyebutku “manusia tak tahu adab.” Sungguh, aku takkan marah. Memang begitulah diriku.

Tuhan. Sungguh aku marah pada diriku sendiri. Seonggok daging yang kau ciptakan dalam keadaan suci ini, aku kotori begitu saja.

Tuhan. Ruapkan rasa takut itu pada diriku. Hiaskan hari-hariku dengan bayang-bayang kekecewaan. Biar perasaan takut dan kecewa itu menjadi pembatasku.

Tuhan. Jika kesendirian ini menarik-narikku pada hisapan lumpur kemaksiatan. Sungguh, aku tak ingin sendiri.

~Pendosa~

#nasihatdiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline