Apakah pacar anda seorang gamers? Kalau tidak, syukurlah. Kalau ia, anda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan tekad yang kuat, karena mau tidak mau anda akan dicuekin habis-habisan.
Hal paling dasar dalam berpacaran itu saling mengabari. Iya enggak? Ya iyalah, apalagi cinta sudah tumbuh subur dan kuat. Pasti ada saja kekhawatiran bila pacar anda tak ada kabar.
Nah, masalah kabar, pacaran dengan gamers justru bermsalah, berantam terus. Karena bila pacarmu sedang asik bermain game, jangankan kamu tanyain kabar, gunung meletus atau banjir melanda pun dia tak peduli.
Ketika kamu chat berkali-kali, dia membalas dengan singkat "aku lagi berak sayang, butuh fokus". Kamu pasti enggak bisa ngapa-ngapain kan selain bilang "yaudah". Karena bagaimana mungkin kamu marah, berak itu kan kewajiban setiap manusia, termasuk pacarmu, termasuk kamu sendiri. Iya kan? Jadi kamu akhirnya memakluminya ketika dia tak lagi respon setelah balas chat kamu.
Syukur-syukur kalau dia berak benaran. Tapi kalau dia hanya alasan padahal sedang main game, dan kamu akhirnya mengetahui kebohongannya, sakit enggak tuh? Ya sakitlah. Sudah beli kuota mahal-mahal, nunggu baterai penuh berjam-jam, menyia-nyiakan pekerjaan lain dan berharap akan bermesra-mesraan, eh, ujung-ujungnya dia malah ladeni musuh babuyutannya dalam gamenya.
Belum lagi, bila kamu sedang duduk berdua dengan pacar. Dia akan fokus main game, dan kamu menjadi penontonnya. Dia ngomong dengan teman-teman mabar (main bareng), sementara kamu hanya kesal karena dicuekin. Terus, ketika kamu sudah enggak sabar dan ingin pergi meninggalkannya, dia mengeluarkan jurus maut semisal megang tangan kamu sambil bermain game. Ya sama saja bukan? Jadi yang berpacaran itu bukan kamu dan dia, tapi dia dan gadgetnya. Kamu diselingkuhi, dan gadget adalah pelaku perselingkuhannya.
Masih mau pacaran dengan gamers? Tobatlah, putuskanlah sebelum terlambat. Hihi..