Kita semua pasti mengatahui bahwa dalam setiap lingkangan kerja terdapat beberapa jabatan yang diikuti oleh beberapa orang atau karyawan didalamnya.
Namun, seorang manajer tidak serta merta memasukkan orang-orang kedalam suatu jabatan hanya dengan begitu saja, manajer juga harus dapat melakukan atau memahami analisis jabatan atau job analysis.
Hal tersebut dilakukan guna menghindari terjadinya ketidakjelasan peran dari sebuah posisi atau jabatan dalam suatu lingkungan kerja.
Yang mana, analisis jabatan sendiri merupakan proses identifikasi secara cermat dan detail mengenai sebuah pekerjaan atau peran, termasuk juga pada identifikasi karakteristik serta persyaratnnya.
Analisis jabatan ini berguna untuk menentukan karakteristik yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menempati sebuah jabatan agar jabatan yang ada dapat ditempati oleh orang yang tepat. Kemudian hasil dari sebuah analisis jabatan tersebut dapat berupa sebuah deskripsi maupun spesifikasi dari sebuah jabatan.
Apa tujuan dari analisis jabatan?
Terdapat berbagai macam tujuan dari adanya analisis jabatan itu sendiri, diantaranya yaitu:
1. Sarana proses rekrutmen
Suatu perusahaan pastinya akan melakukan proses rekrutmen jika ingin atau memerlukan penyegaran karyawan. Dan dengan adanya analisis jabatan pada proses rekrutmen adalah untuk mengidentifikasi sebuah klasifikasi dan juga keterampilan yang dimiliki oleh seseorang, kemudian perusahaan bisa mendapatakan seseorang yang memang layak dan tepat untuk mengisi posisi atau jabatan yang ada.
Selain itu, dengan analisis ini perusahaan juga dapat mengetahui emosional serta keahlian pribadi seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan.
2. Sebagai sarana pelatihan dan pengembangan karyawan
Dalam suatu perusahaan, adanya pelatihan dan pengembangan menjadi suatu hal yang dibutuhkan bagi para karyawan guna meningkatkan serta mengembangkan kinerja para karyawan tersebut.