Lihat ke Halaman Asli

Raja Rumagesan, Pahlawan dari Tanah Papua

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sahabat,

Sejarahmencatat, banyakputraIrian Jaya/Papua yang sejakperangkemerdekaan 1945sudahberjuangmembelaRepublik Indonesia melawan Belanda.Salah satunya adalah Raja Rumagesan dari Fakfak.

Sudah pernah dengar daerah di Papua yang bernama Kokas ???Kokas adalah sebuah distrik di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Di Kokas juga terdapat masjid tertua di Kabupaten Fakfak, tepatnya di Kampung Patimburak, yang berusia lebih dari 200 tahun.

[caption id="attachment_107785" align="alignnone" width="481" caption="Masjid Patimburak di Distrik Kokas, Fak-fak adalah mesjid tertua yang merupakan lambang keberadaan Islam sejak 1700 tahun yang lalu"][/caption]

Disinilah tempat tinggal Raja Rumagesan bersama rakyatnya yang mayoritas muslim. Pada1Maret 1948, iamemerintahkan agar semuabenderaBelandaditurunkan.Akibatnya, terjadilahpertempuran. Ia sendiri langsung turun memimpin rakyatnya melawan tentara Belanda.Raja RumagesanpunditangkapdandibuangkeSorong.Di Sorong, iamengorganisirpengikut-pengikutnyauntukmelakukanpemberontakan.TetapirencanaaksiitudiketahuiBelanda, akhirnyaiadiasingkankeManokwari.

[caption id="attachment_107787" align="alignnone" width="598" caption="Manokwari dulu dan sekarang "][/caption]

Di Manokwari, Raja Rumagesanberhasilmempengaruhipemuda-pemudaPapua agartidakmasuktentaraBelanda, tetapitindakanRumagesandiketahuiBelanda, sehinggadiadanpengikut-pengikutnyaditangkapdandikirimkeHolandia(Jayapura). Rumagesandijatuhihukumanmati, namunberkatpermintaanrakyatnya, Belandamengubahhukumanmatiterhadap Raja Rumagesanmenjadihukumanseumurhidup.AtasusahaKolonel A.H. Nasution, Rumagesandideportasike Makassar, dandari situ Raja RumagesandibebaskanolehPemerintah Indonesia.

PadasaatmenjelangperjuanganTrikora (Tri Komando Rakyat) dalampembebasanIrian Barat terdapattokoh-tokohputraIrian/Papuadalam Front NasionalPembebasan Irian Barat dan GRIB (Gerilya Rakyat Irian Barat) yang dipimpinMayor Dimara. Tokohmudanyaantara lain Moses Weror. Mayor DimaraterlebihdulusudahmendaratdiIrian Barat yang ketikaitumasihdidudukiBelanda,mengkoordiniranak-anakbuahmelawanBelandadiSorong.SedangputraIrianLetnanAntaribahamemimpin 29 orangpasukangerilya (PG-100) menyusupkeKaimana (Teluk Etna).Banyaksekalipemuda Papuasaatitu yang sudahbergabungkedalam TNI, ikutbertempurmemadamkanpemberontakan-pemberontakandiberbagaidaerah, sertaturut pula dalamoperasiTrikora.Merekaantar lain A.B. Kaaruhuy, A.L.Maranni, N.L. Suages, Lt. Antaribaha, Lt. Ramandey, H.L. Rumaseuw, A.T.Koromath, Lt. Wanggai, Lt. Numberi(PamanmantanGubernurIrian Jaya/MenteriPerhubungansekarang Freddy Numberi)danbanyak lagi yang tidakdapatdisebutkansatu per satu. MerekabergabungdalamBatalionCenderawasih yang bermarkasdiasramaKara KatintangdiSurabaya.

[caption id="attachment_107783" align="alignnone" width="130" caption="Batalyon Cendrawasih telah beralih menjadi Batalyon Infanteri 753/AVT di Nabire"][/caption]

Di sampingoperasimiliter, putraPapuajugaaktifdalamdiplomasimembebaskanIrian Barat daripenjajahanBelanda.FRITZ KIRIHEOseorangmahasiswapejuangyang tidakpernahmemikirkandirisendiri.MahasiswadinegeriBelandaitu,yang karenacintakepada Indonesia kemudiankembaliketanah air untukmembebaskanIrian Barat daricengkramanBelanda.Denganmeninggalkankuliahnya, iaikutdalamdelegasiIndonesia ke PBB memperjuangkanpembebasanIrian Barat bersamaMayor Dimara.SebelumPeperatahun 1969, Fritz KiriheopernahmenjadiDirektur PD IrianBhakti.

[caption id="attachment_107788" align="alignnone" width="123" caption="Fritz Kiriheo, mahasiswa pejuang Papua sebagai salah seorang delegasi Indonesia di PBB "][/caption]

Sahabat,

Dari catatanringkasdi atas, kitadapatmelihatbegitubanyaknyaputraPapua yang telahberjuangmenyabungnyawamembelakeutuhantanah air Indonesia sejak awalperangkemerdekaan 1945 sampaidengan operasiTrikora, operasiPepera, maupundibidangdiplomasimembawaIrian Barat ke pangkuan RI, hinggasaatini. Mengingatbegitubesarpengorbanan yang diberikanolehputra-putraterbaik Papuaini, adalahsepatutnyakitaterusmelanjutkanperjuanganmerekaituuntukmenegakkankeadilandankesejahteraandibumiPapua.

Perjuangan yang dilakukandengansemangatdankeikhlasanrelaberkorbandemibangsadan Negara inimerupakanwujudaslisikapdanperilakugenerasi Papua yang berjuangtanpapamrihsemata-matademikeluargabesar Indonesia bersatuyang maju, sejahteraamandandamaisertasemakincerdasnyaputraputri Papua sehinggamenjaditauladandunia.

Jadi, benar kata-kata Bung Karno (Presiden pertama RI) dalam Pidatonya di Kotabaru (sekarang Jayapura) pada 4 Mei 1963, bahwa tanpa perjuangan Rakyat Irian Barat,wilayah Irian Barat tidak mungkin bisa bergabung kembali ke dalam Wilayah Kekuasaan RI. Berikut petikannya.

[caption id="attachment_107789" align="alignnone" width="320" caption="Presiden Soekarno, berpidato 4 Mei 1963 di Kotabaru (sekarang Jayapura)"][/caption]

“...Dan saya mengucap banyak terima kasih kepada rakyat Irian Barat. Bukan saja kepada rakyat daerah Indonesia yang lain-lain, tetapi juga rakyat Irian Barat, yang sudah memperjuangkan dengan hasil baik, agar supaya Irian Barat itu masuk ke dalam wilayah kekuasaan Republik....Jikalau Irian Barat sejak tanggal 1 Mei yang lalu, 3 hari yang lalu telah masuk ke dalam wilayah Republik, itupun adalah hasil daripada perjuangan rakyat. Dan terutama sekali hasil daripada rakyat Indonesia di Irian Barat pula”.

http://politik.kompasiana.com/2011/05/01/inilah-pidato-bung-karno-setelah-belanda-hengkang-dari-papua/

Rafli Hasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline