Lihat ke Halaman Asli

Karena Panik, Rusak Alat Peraga Kampanye Sendiri

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1396836455158229961

[caption id="attachment_302183" align="alignnone" width="640" caption="Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=857832844243800&set=pcb.857833104243774&type=1&theate"][/caption]

Ada yang lucu sekaligus miris  di akhir masa kampanye di Aceh. Hari Jumat lalu, Pihak Kepolisian Lhokseumawe, menangkap 3 orang pelaku perusakan atribut kampanye Partai Aceh (PA) yaitu, Agus, Masrudin dan Kahlid.  Ketiga orang ini diduga merusak atribut kampanye PA lalu bersama puluhan rekannya mendatangi kantor PNA di Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe untuk menuduh bahwa kader PNA lah yang melakukan perusakan atribut kampanye tersebut.

Hasil penyelidikan pihak kepolisian, ketiga pria tersebut ternyata berasal dari PA. Mereka didapati merusak atribut kampanyenya sendiri dengan tujuan memprovokasi PNA yang akan menggelar kampanye terbuka di Kawasan Cunda, Lhokseumawe. Ketiga orang tersebut sekarang tengah menjalani pemeriksaan Aparat kepolisian atas dugaan provokasi yang telah dilakukannya. Polisi menduga adanya aktor intelektual yang bermain di balik kejadian ini.

[caption id="attachment_302203" align="alignnone" width="640" caption="Sumber: https://www.flickr.com/photos/atjeh_group/13683619704/"]

1396838711837749853

[/caption]

Kejadian ini memang bukan yang pertama kali, oknum PA mencelakai pihaknya sendiri baik untuk tujuan provokasi maupun mendulang simpati. Sebelumnya, seorang oknum PA yang juga caleg DPRK, Tgk. Burhanuddin ditangkap pihak kepolisian atas dugaan penembakan terhadap kader PA lainnya Ahmad Syuib. Entah sudah sejauh mana pemeriksaan polisi hingga saat ini.

Provokasi atau apapun namanya dalam masa kampanye memang sudah menjadi hal yang wajar demi mencapai tujuan yang bukan lain adalah perolehan suara hingga kemenangan mutlak. Namun perlu diingatkan bagi kita semua, bahwa semangat demokrasi harus berangkat dari kejujuran dan keadilan. Agar nantinya para calon yang terpilih dapat menjadi "duta-duta" rakyat yang jujur dan adil sehingga tercermin dalam setiap perbuatan dan keputusannya. Pertanyaan sederhana, apakah selama ini cermin kejujuran dan keadilan sudah tergambar dengan baik di Serambi Mekah? Andalah yang menjawabnya, saya koq meragukannya.

Rakyat Aceh Ayo Cerdas Memilih!!

Rafli Hasan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline