Lihat ke Halaman Asli

Rafliansyah

Mahasiswa

Apa Benar Banyak Bekas Luka Gejala Sifilis?

Diperbarui: 13 Mei 2023   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Banyak orang bertanya-tanya mengenai penyakit sifilis setelah ramai diperbincangkan di media sosial, termasuk soal gejalanya. Bahkan, baru-baru ini sebuah unggahan di Twitter menyebut banyak bekas luka gejala sifilis.
Lantas, apakah banyak bekas luka termasuk gejala sifilis?

Melansir CDC, gejala sifilis tergantung tahapannya. Terdapat empat tahap sifilis yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Setiap tahap memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda.

Dalam beberapa minggu setelah penyembuhan luka awal, Anda mungkin mengalami ruam hingga seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan telapak kaki Anda.

Dikutip Mayo Clinic, ruam ini biasanya tidak gatal dan bisa disertai luka seperti kutil di mulut atau area genital Anda. Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tanda dan gejala ini dapat hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.

Tahap Laten
Jika Anda tidak mendapatkan pengobatan sejak awal, sifilis akan masuk ke tahap tersembunyi (laten), saat Anda tidak memiliki gejala. Tahap laten bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejala mungkin tidak pernah kembali, atau penyakit dapat berlanjut ke tahap ketiga (tersier).

Tahap Tersier
Saat sifilis beranjak ke tahap tersier, ini dapat memengaruhi banyak sistem organ tubuh lain termasuk jantung dan pembuluh darah, serta otak dan sistem saraf. Sifilis tersier sangat serius dan akan terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Pada sifilis tersier, penyakit ini merusak organ dalam dan dapat mengakibatkan kematian. Dokter biasanya dapat mendiagnosis sifilis tersier dengan bantuan beberapa tes.

Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 20 persen orang berkembang ke fase sifilis lanjut, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Masalah-masalah ini terjadi secara perlahan dan meliputi:

- kerusakan otak, demensia, dan masalah kesehatan kognitif.

- penyakit jantung.

- gangguan gerak dan masalah otot.

- kerusakan saraf.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline