Lihat ke Halaman Asli

RAFI FAYYAZ RESWARA

mahasiswa sv IPB

Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa Covid 19

Diperbarui: 17 Juli 2021   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Akhir tahun 2019 munculnya wabah atau virus baru yang bernama Covid 19 yang melanda kota wuhan Republik Rakyat Tiongkok yang pada pada akhirnya dampaknya juga sampai keseluruh dunia dengan begitu cepat. Wabah ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian dan akibat wabah ini juga angka kematian begitu tinggi hampir diseluruh dunia begitu pula dengan Negara Indonesia yang terdampak pula wabah ini yang masuk diawal tahun 2020. Hal ini sangat berdampak besar di kehidupan ekonomi,sosial,budaya dan politik di Indonesia.Pada tulisan ini penulis akan mempaparkan akibat virus covid yang terjadi di Indonesia terutama di bidang pendidikan yang secara umum begitu berubah sangat drastis dari pola lama yaitu tatap muka dengan menyesuaikan kurikulum pembelajaran yang ada berubah kepada pola pembelajaran daring yang mengarah pada penggunaan tekhnologi modern yang mau tidak mau para pendidik, orang tua, murid dan masyarakat harus berusaha menyesuaikan cara pembelajaran yang baru dan dengan penyesuaian kurikulum yang baru pula.


Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang serius bagi setiap orang. Kegiatan menjadi terkendala dengan adanya pandemi ini. Berbagai bidang terkena dampak akibat adanya pandemi ini, salah satunya pada bidang pendidikan yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-I9).


Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) dari rumah masing-masing yang cenderung memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran terkadang terdapat hambatan dalam penerapannya. Selama pembelajaran daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan seperti menggunakan video call atau live chat (Ermayulis, 2020). Oleh karena itu peran guru menjadi sangat penting mengingat para guru harus bekerja lebih ekstra demi mengajarkan mata pelajaran kepada para peserta didiknya. Guru harus memastikan bahwa peserta didik tetap mendapatkan meteri pembelajaran meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau dirumah.


Guru juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam menjalankan pembelajaran daring ini mulai dari teknis pembelajaran daring, turunnya motivasi belajar para peserta didik, kuota internet yang banyak digunakan, dan kurangnya kerja sama orang tua para peserta didik. Meskipun banyak permasalahan yang dihadapi, guru harus tetap bersikap profesional dan bertanggung jawab demi keberlangsungan proses kegiatan belajar dan mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu guru harus sebisa mungkin menciptakan inovasi atau memanfaatkan media pembelajaran yang ada, sehingga pembelajaran nantinya dapat berjalan dengan baik.Maka para peserta didik dapat memahami materi dengan baik.

Media pembelajaran online atau disebut e-learning sebagai media penunjang pendidikan dan bukan sebagai media penggantu pendidikan (Arsyad, 2009). Dimana peran guru yang lebih bersifat “fasilitator” dan peserta didik sebagai “peserta aktif” dalam kegitan belajar-mengajar.Dan dizaman digitalisasi ini guru harus banyak melakukan inovasi. Oleh karena itu guru dituntut untuk menghadirkan model pembelajaran yang baik dan peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam proses belajar.


Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pandemi virus Corona atau Covid-19 ini memberikan dampak yang serius salah satunya pada bidang pendidikan. Sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara daring atau online dari rumah memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kegiatan belajar dan mengajar yang sudah terbiasa bertatap muka secara langsung menjadi tantangan baru saat kegiatan belajar dan mengajar dilaksanakan secara online. Dalam hal ini peran guru dituntut untuk dapat berinovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline