Lihat ke Halaman Asli

Rafiq Rafiq

Mahasiswa

Fenomena Bahasa Indonesia di Media Sosial

Diperbarui: 26 Juni 2024   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena bahasa Indonesia di media sosial mencerminkan dinamika dan kreativitas yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Beberapa fenomena yang menonjol antara lain:Penggunaan Bahasa Gaul dan Slang: Bahasa gaul atau slang sangat populer di kalangan anak muda di media sosial. Kata-kata seperti "mager" (malas gerak), "baper" (bawa perasaan), dan "gabut" (gaji buta) sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan situasi dengan cara yang lebih santai dan akrab.Alih Kode dan Campur Kode: Pengguna media sosial sering mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah. 

Fenomena ini dikenal sebagai alih kode dan campur kode, yang mencerminkan kemajuan globalisasi dan mobilitas sosial di Indonesia. Contoh: "Aku lagi meeting nih, nanti aku chat kamu lagi."Penyederhanaan dan Pengubahan Kata: Untuk mempermudah komunikasi, pengguna sering menyederhanakan kata atau menggunakan singkatan. 

Contoh: "gws" (get well soon), "tq" (thank you), dan "btw" (by the way).Kreativitas Bahasa dalam Meme dan Konten Lucu: Meme dan konten lucu sangat populer di media sosial, dan sering kali menggunakan permainan kata dan ungkapan-ungkapan lucu dalam bahasa Indonesia. Ini menciptakan trend dan fenomena viral yang unik.Pengaruh Selebriti dan Influencer: Selebriti dan influencer memiliki pengaruh besar dalam pembentukan bahasa di media sosial. Kata-kata atau frasa yang mereka gunakan sering kali menjadi tren dan diikuti oleh banyak penggemar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline