Lihat ke Halaman Asli

Dosen PGSD UPI Purwakarta Latih Guru SD di Bali agar Mahir dalam Melaksanakan Pembelajaran STEM Berbasis Kearifan Lokal

Diperbarui: 25 September 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat pelaksanaan kegiatan PkM (Dokpri)

Pada 10 Juni 2022, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Purwakarta melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk kegiatan pelatihan pembelajaran dengan pendekatan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) berbasis kearifan lokal untuk 26 Guru Sekolah Dasar di Legian Bali. Kegiatan pengabdian yang diketuai oleh Fitri Nuraeni, M.Pd. ini dilakukan secara hybrid yaitu daring melalui platform zoom meeting dan luring bertempat di SDN 1 Legian Bali.

Kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia raya serta sambutan oleh Prof. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. selaku Direktur UPI Kampus Purwakarta diikuti oleh sambutan dari pihak PGSD Undiksha dan Kepala Sekolah SDN 1 Legian Bali selaku mitra kegiatan PkM.

Dalam kesempatan ini, Fitri menyatakan pentingnya implementasi pembelajaran STEM di tingkat sekolah, termasuk di Sekolah Dasar. “Pembelajaran STEM sangat aplikatif untuk sekolah dasar karena pembelajaran di SD bersifat tematik dimana setiap tema terdiri dari lebih dari satu muatan pembelajaran yang terintegrasi” ujarnya.

Peserta pelatihan

Pemaparan materi Pembelajaran STEM berbasis kearifan lokal (Dokpri)

Substansi pelatihan mencakup landasan teoritik dan pedagogik terkait pembelajaran STEM di tingkat sekolah dasar serta contoh-contoh aktivitas pembelajaran STEM berbasis kearifan lokal, seperti tradisi Seba Nagri dari daerah Purwakarta yang diintegrasikan dalam pembelajaran tentang struktur daun. “Banyak sekali potensi kearifan lokal yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran STEM agar lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa” ujarnya.

Setelah pelatihan dilakukan, peserta diminta untuk mengisi survei terkait pelaksanaan kegiatan. Melalui survey tersebut, salah satu peserta yaitu Luh Gede Diah Prapti Dewi, S.Pd yang juga merupakan mahasiswa pascasarjana mengungkapkan “Walaupun join setengah jalan, tapi ilmu yang diperoleh sangat bermanfaat semoga berlanjut dengan kegiatan serupa terutama tentang inovasi model seperti STEM, yang mungkin bisa dilanjutkan ke STEAM”. “Sangat luar biasa pemaparan tentang STEM dan pendidikan abad 21” kata Suirta salah satu guru di SD Negeri 1 Saba yang mengikuti kegiatan secara luring.

Fitri bersama tim PkM, dosen PGSD FIP Undiksha, dan Kepala Sekolah SDN 1 Legian Bali (Dokpri)

Melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat ini Fitri berharap dapat memberi wawasan kepada guru-guru SD mengenai potensi kearifan lokal untuk diintegrasikan ke dalam implementasi pembelajaran dengan pendekatan STEM di sekolah dasar. “Saya haturkan terima kasih kepada tim yang membantu terlaksananya kegiatan pelatihan ini, juga kepada pihak Undiksha dan SD Legian 1 Bali selaku mitra kegiatan PkM kami” tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline