Lihat ke Halaman Asli

m rafirafiqi

Penyair yang menyiarkan air matanya sendiri

Puisi | Kampung Hujan

Diperbarui: 4 Desember 2018   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

Derai titik- titik air jatuh
Dari angkasa yang menyamar angka- angka
Membentang jarak luas utara jawa
Tengah desa kemarau yang risau

Menanam huruf- huruf majmuah
Bagai harakah fathah yang lurus di atas
Memanah teriak lugas

Derai titik berbuah kata kata di angkasa raya
Berkumpul selayak mendung yang menahan doa

Derai titik mengubah noda noda
Menyalakan nyali berapi api di nadi yang sunyi

Derai titik menggugah mata
Merapal doa pada samudra pelukNya

Derai rintik tak ada habisnya
Bila kuyup yang Kau kirim tiada ku duga dan pasti kau rencana
Deras hujan adalah satu- satunya jalan pulang
menuntun ke ingatan kampung halaman.

Malang, hujan yang membawamu pulang
4 desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline