Lihat ke Halaman Asli

m rafirafiqi

Penyair yang menyiarkan air matanya sendiri

Puisi | Pada 00.00

Diperbarui: 2 Desember 2018   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tuliskan puisi yang telat

Cacat akan syarat

Sejak sajakku tak lagi menyayat

Seusai ucap tepat pada 00.00 yang melaknat

Mencintaimu tak kenal waktu; pukul dan tempat

Dan dalam sepucuk puisi amatir yang melarat

Hujan dan senja tak ada guna

bagai mantra guna guna yang meleset alamat pastinya

Sebait tertulis tulus dengan air mata lugu

Teriringi lagu lagu rindu yang menghujani wajahmu

Puisiku tak akan pernah datang terlambat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline