Lihat ke Halaman Asli

m rafirafiqi

Penyair yang menyiarkan air matanya sendiri

Prosa | Detik Tanpamu

Diperbarui: 22 November 2018   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Di suatu detik yang tajamnya melebihi jarum jamnya sendiri, dan bahkan setejam pisau yang dapat menyayat- nyayat nadiku di suatu waktu tanpa kau,

di tengah malam yang lengah, aku dan kau tak mengenal lelah agar lekas berpasrah pada suatu pulang yang hilang.

 Kita sebagai titik temu yang sama sekali tak menemukan ujung rindu.


Dan pada jam yang tak dapat ku sangkal tentang titik- titik pertemuan dalam garis waktu yang tak jua ku kenal, 

mengunjungimu adalah sebuah anugrah; tempatku menyembah atas segala resah.


Dan sekali lagi pada ruang dan waktu manapun itu, 

aku melihat malam panjang yang tak mungkin bisa ku lewati sendirian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline