Lihat ke Halaman Asli

Rafi Putra

Mahasiswa

Kolaborasi Mahasiswa dan Warga Desa Putukrejo Lewat Program PMM: Mengembangkan Ekonomi Kreatif dan Sosialisasi E-Commerce

Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Desa Putukrejo di kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang menjadi saksi dari sebuah kegiatan yang luar biasa yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa. Melalui program pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini untuk mengaplikasikan  hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lewat program DPPM UMM yang terdiri dari 5 orang per kelompok, yaitu kelompok 93 gelombang 6 turun tangan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan sosialisasi e-commerce di desa ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pemberdayaan ekonomi lokal dan pemanfaatan teknologi digital.

Desa Putukrejo dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat bagus, namun masih belum teroptimalkan dengan baik dan masalah sampah yang menjadi perhatian perangkat desa. 

Meskipun memiliki berbagai potensi lokal yang berkualitas dan bagus, pemasaran produk-produk ini masih terkendala oleh keterbatasan akses dan pengetahuan tentang teknologi pemasaran modern. Melihat potensi ini, para mahasiswa berinisiatif untuk memberikan kontribusi nyata melalui program pengabdian masyarakat. 

Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga desa, khususnya dalam hal ekonomi kreatif yang dimana diambil dari permasalahan yang ada di desa tersebut yaitu adalah sampah, sehingga dapat mengurangi permasalahan sampah dan dapat membantu kesejahteraan desa dan sosisalisasi e-commerce. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga dapat meningkatkan kualitas potensi desa mereka dan memperluas jangkauan pemasaran melalui platform digital.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat desa, mulai dari para perangkat desa, karang taruna, hingga ibu rumah tangga yang memiliki usaha kecil. Para mahasiswa bekerja sama dengan perangkat desa untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi yang ada di Desa Putukrejo. 

Hari pertama kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai pemilahan dan pengeolaan sampah  sehingga menjadi ekonomi kreatif. Para mahasiswa memberikan presentasi tentang berbagai peluang yang bisa dikembangkan di desa, seperti kerajinan tangan, kuliner, dan produk olahan hasil pemilahan sampah. Warga desa sangat antusias mengikuti sosialisasi ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan diskusi yang berlangsung dengan interaktif.

Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangan. Para mahasiswa yang memiliki keahlian di bidang seni dan kerajinan membimbing warga dalam membuat berbagai produk kreatif, seperti  kerajinan dari limbah plastic dan pembuatan aksesoris dari bahan alami. 

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknik pembuatan, tetapi juga pada aspek estetika dan kualitas produk. Salah satu anggota karang taruna  dengan hobi kerrajinan, Saudari Putri, mengungkapkan kebahagiaannya dapat mengikuti pelatihan ini. "Selama ini saya hanya membuang sampah tanpa memikirkan hal yang panjang untuk, tapi setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi tahu bagaimana membuat produk yang lebih menarik dan memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi saya dan Masyarakat desa," ujar Putri.

Selain pelatihan kerajinan, para mahasiswa juga memberikan pendampingan dalam mengembangkan produk lokal lainnya, seperti produk olahan hasil pertanian. Mereka memberikan tips dan trik tentang bagaimana mengemas produk agar lebih menarik dan memiliki daya tahan yang lebih lama. 

Pelatihan ini sangat membantu para petani dan pengusaha kecil di desa dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka. Para mahasiswa juga membantu warga dalam merancang kemasan produk yang lebih menarik dan fungsional. Dengan kemasan yang lebih baik, produk-produk lokal Desa Putukrejo diharapkan bisa bersaing di pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.

Selain fokus pada pengembangan produk, para mahasiswa juga memberikan sosialisasi tentang e-commerce karena kami melihat bahwa pengembangan di dunia digital sangat penting sehingga output dari praktik ekonomi kreatif tidak sia-sia. Mereka menjelaskan berbagai platform digital yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, seperti marketplace, media sosial, dan website pribadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline