Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Antariksawan Pertama

Diperbarui: 22 Maret 2020   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah hebat yang turut diceritakan,

Tuk menguji keyakinan

Atas hal-hal diluar nalar
Karena memang begitulah sejatinya iman

Ketika itu,
Hembusan angin yang mengalun
Terpukau oleh insan yang penuh dengan kedamaian.
Ketenangan.
Dan kelembutan.

Temaram pun menyambut penuh damai
Gulita nya kalah oleh sinar yang begitu terang
Sinar yang terbang menuju ruang angkasa
Bahkan hingga yang ke tujuh nya.

Tiada yang dapat menujunya
Tanpa bantuan Sang Kuasa,
Oh kasih,
Jiwa mu amat terpilihNya.

Bagiku,
Antariksawan pertama adalah engkau
Yang bersedia menyambut pesan mulia
Sebagai bekal untuk pengembaraan kami semua

Bagiku,
Antariksawan pertama adalah engkau
Kala purnama menatapmu
Tersanjung melihat tamunya yang begitu agung

Bagiku,
Antariksawan pertama adalah engkau
Kala gugusan galaksi menemani
Menjadi permadani dalam perintah perjalanan suci

Bagiku,
Antariksawan pertama adalah engkau
Kala menuju langit tertinggi-Nya
Dan menjajaki alam semesta-Nya

Bagiku,
Antariksawan pertama itu adalah engkau
Yang teramat mulia dihadapan-Nya.
Terbang keatas sana.
Dalam satu malam saja.

-Isra Mi'raj Nabi Muhammad Shollallahu 'alayhi wasalaam-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline