Mungkin diantara kita sudah tidak asing lagi mendengar kata aset karena keberadaannya yang sering dikaitkan dengan harta benda. Menurut terminologi aset sendiri memiliki definisi yaitu sesuatu hal yang bernilai dan memiliki manfaat di kemudian hari.
Oleh karena definisi itulah saya sadar bahwa setiap orang diharuskan memiliki aset yang akan memberikan manfaat yang begitu besar pada dirinya dikemudian hari. Akan tetapi hal itu bukan hanya bersifat materi tetapi berbentuk 'suatu hal'. Setelah saya renungkan dari segala sudut pandang, maka bentuk 'suatu hal' itu tak lain ialah 'tujuan hidup'.
Betapa pentingnya seorang manusia memiliki sebuah tujuan dalam hidupnya. Dengan adanya tujuan tersebut maka kehidupannya akan begitu kokoh dan tidak akan terombang-ambing layaknya angin.
Pun dengan adanya tujuan tersebut maka kehidupannya akan lebih terarah dan tahu kemana kedua kakinya mesti melangkah.
Mengingat pentingnya sebuah tujuan hidup yang harus dimiliki dan dirawat oleh setiap manusia, maka pilihlah tujuan hidup yang berorientasi tidak hanya di dunia tetapi juga untuk kehidupan setelah di dunia.
Menilik waktu yang akan menginjak fase baru, kita seharusnya mampu mengokohkan tujuan hidup kita akan kearah mana serta manfaat apa yang akan diberikan oleh kita sebagai manusia untuk manusia yang lainnya.
(Bukan hanya diam dan santai begitu saja. Dunia tidak semudah itu, ya!)
Maka, kesimpulan dari tulisan ini ialah pentingnya seorang manusia untuk memiliki aset yang begitu berharga yaitu sebuah tujuan hidup. Dinamai aset karena tujuan hidup begitu penting dan akan memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan kita untuk tetap berada dalam koridor kebaikan.
Akhir kata saya pernah membaca sebuah kutipan dari salah satu orang hebat yaitu "Apabila seseorang memiliki tujuan hidup maka ia akan tetap bahagia walaupun berada dijalan yang berliku, namun sebaliknya seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup maka ia akan tersesat walaupun berada di jalan yang mulus."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H