Pandemi COVID-19 ini sebabkan dampak yang sangat besar diberbagai sector kehidupan Indonesia, baik dari segi ekonomi, pariwisata, dan bahkan pendidikan.
Jember sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur pun merasakan akibatnya. salah satu dampak dibidang pendidikan yang dialami Jember adalah terhentinya kegiatan belajar – mengajar secara tatap muka yangmana ini tidak hanya dialami oleh siswa SD, SMP, dan SMA saja namun pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) pun menerima dampaknya. Meskipun saat ini model pembelajaran dirumah meningkat dengan adanya teknologi, namun masih dianggap kurang efektif.
Seperti halnya yang terjadi pada PAUD Aster 77 yang terletak di Kelurahan Jember Kidul ini kegiatan belajar mengajarnya hanya dilakukan melalui zoom.
Kegiatan pembelajaran melalui zoom dianggap kurang efektif karena kegiatannya terikat waktu yangmana guru dan siswa harus bertemu disatu waktu, sedangkan aktivitas siswa sangat tinggi dan ada orang tua yang sibuk bekerja.
Berdasarkan hal tersebut, saya Rafika Istidamah selaku Mahsiswa Universitas Jember yang sedang menempuh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember ini, tertarik untuk membantu dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di secara daring oleh guru PAUD Aster 77 selama adanya pandemic COVID-19.
Kegiatan KKN ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021 dengan topik yang dipilih yaitu Program Literasi Desa pada Masa Pandemi COVID-19 dengan sasaran guru PAUD.
Adapun awal perencanaan kegitan ini yaitu melakukan komunikasi dan permintaan izin kepada Lurah Jember Kidul dan sasaran agar kegiatan KKN Bact to Village dapat berlangsung.
Terdapat 4 metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain: pembimbingan dan pelatihan dalam pengoptimalan kegiatan belajar-mengajar secara daring dengan memanfaatkan social media yang popular di masyarakat seperti Whatsapp dan Youtube; sosialisasi dan pelatihan pembuatan buku PPT, buku belajar, serta modul pembelajaran; pelatihan cuci tangan yang benar dengan output terbuatnya lagu cuci tangan untuk siswa; serta serta pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran.
Pada kegiatan pertama yaitu pembimbingan dan pelatihan dalam pengoptimalan kegiatan belajar-mengajar secara daring dengan memanfaatkan social media yang popular di masyarakat seperti Whatsapp dan Youtube ini, dilakukan dengan mengenalkan dengan memberi materi dan tutorial cara menggunakan Whatsapp dan Youtube sebagai media pembelajaran.
Alasan dari dipilihnya kegiatan ini adalah masih ada banyak fitur Whatsapp yang belum dimanfaatkan secara maksimal seperti penguncian grup sehingga hanya admin yang dapat mengirim pesan, manfaat dari dibuatnya grup yang dikunci adalah agar guru dapat mengirimkan buku belajar dan link video pembelajaran kedalam grup tanpa khawatir tertimbun dengan pesan orangtua siswa, sedangkan Youtube dapat digunakan sebagai sarana untuk mengirim video pembelajaran sehingga dapat diakses kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja.
Kegiatan kedua adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan buku PPT, buku belajar, serta modul pembelajaran. Disini akan diajarkan bagaimana cara membuat power point yang menarik bagi siswa dengan menggunakan berbagai macam template.