Setiap orang pasti ingin menikmati masa remaja dengan penuh kebahagiaan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masa itu akan banyak masalah yang kita hadapi. Misalnya permasalahan bullying yang sering kita dengar di berbagai kalangan. Imbas dari perilaku bullying itulah yang dapat mempengaruhi mental seseorang.
Masa remaja merupakan peralihan masa dari anak-anak menjadi dewasa, pada masa –masa tersebut anak akan banyak mengalami perubahan dalam bentuk fisik, perilaku dan kondisi psikologis. Anak mulai tertarik pada lawan jenis, pemikiran dan emosional yang cepat berubah atau tidak stabil. Mereka mulai mencari jati diri, ingin mengenali siapa diri mereka sebenarnya. Berbagai macam ungkapan emosi muncul dan mulai timbul banyak masalah baik dalam lingkugan keluarga maupun linkungan sosialnya. Cara mengontrol diri dan pemikiran yang belum stabil sering kali membuat perselihan dan pertentangan dalam pikiran mereka. Mereka mulai mencari jati diri, ingin mengenali siapa diri mereka sebenarnya. Perubahan psikologis anak pada saat mulai menginjak dewasa dapat menjadi salah satu faktor gangguan kesehatan mental.
Apa itu kesehatan mental? Menurut WHO (World Health Organization), Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang. Ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Kesehatan mental merupakan dasar yang penting bagi seseorang karena kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya, lingkungan, dan memahami lingkungan sekitar.
Akhir-akhir ini banyak berita bermunculan, kasus remaja hingga orang tua yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata tidakan bunuh diri tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan mereka dalam melalui gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental sebagian besar dialami oleh remaja yang terjadi akibat dari perilaku bullying.
Apa yang dimaksud dengan gangguan mental? Gangguan jiwa atau penyakit mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem syaraf yang menjalankan fungsi sosial manusia, kerja dan fisik individu.
Gangguan kesehatan muncul karena berbagai hal. Salah satunya kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit atau kelainan mental, seringkali menimbulkan perlakuan yang salah terhadap penderita penyakit mental. Contohnya saja penderita penyakit mental yang diolok-olok dan dijauhi lingkungannya karna dianggap menyusahkan. Ada banyak jenis penyakit yang sulit terdeteksi melalui penampilan luar dan bukan bawaan dari lahir, schizophrenia, bipolar disorder, mania, depresi, paranoid dan lain-lain.
Sebagai remaja kita harus update tentang berbagai hal, terutama masalah gangguan mental. Jika kita peduli terhadap pengidap gangguan mental, hal itu sama dengan menyelamatkan satu nyawa. Terlebih banyak penderita gangguan mental berasal dari kalagan remaja. Di Indonesia, penderita gangguan mental biasa disebut ‘orang gila’ atau ‘sakit jiwa’, dan sering diperlakukan yang tidak menyenangkan, bahkan hingga dipasung. Padahal, penderita gangguan mental bisa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan.
Penyakit mental memiliki jenis atau tipe berbeda yang juga akan berpengaruh terhadap tingkat parahnya penyakit. Beberapa tipe penyakit sosial yang ada antara lain: Anxiety Disorder (Paranoid), Depresi, Skizofrenia, Bipolar Mood Disorder, Personality Disorder, Trauma dan kelainan makan. Penyakit sosial yang paling umum terjadi adalah Paranoid dan depresi. Terkadang ada saatnya manusia berhadapan dengan perasaan tertekan, ketakutan atau kesedihan.
Perasaan yang terlalu kuat dari itu akan menimbulkan gejala awal depresi atau Anxiety Disorder dan hal tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan bisa juga merusak hubungan sosial dengan orang lain dan dalam kondisi yang lebih parah, seseorang dengan gejala depresi dapat berhari-hari tidak mau keluar dari kamar dan tidak mau berhubungan dengan dunia luar serta tidak peduli akan kesehatan badannya. Jenis penyakit mental lain yang lebih sedikit ditemukan adalah jenis penyakit mental yang berhubungan dengan kegilaan (psychosis) contoh dari jenis ini adalah Skizofrenia dan Bipolar mood disorder.
Banyak faktor penyebab gangguan mental, namun belum diketahui penyebab pastinya. Kondisi ini sudah jelas berkaitan dengan faktor biologis dan psikologis
Berikut faktor penyebab secara biologis :
- Gangguan pada fungsi sel saraf di otak
- Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus
- Kelainan bawaan atau cedera pada otak
- Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan
- Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan
- Riwayat gangguan mental pada orang tua atau keluarga
- Penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin dan kokain, dalam jangka panjang
- Kekurangan nutrisi