Lihat ke Halaman Asli

rafi izzan

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Dedolarisasi: Upaya Strategis Menguntungkan Negara dan Pelaku Usaha

Diperbarui: 19 Mei 2023   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNBC Indonesia 

Upaya untuk terlepas dari pengaruh dolar dalam kurs mata uang Indonesia tidak lagi menjadi sebuah omong kosong belaka. Terhitung hampir enam tahun sejak pertama kali munculnya gagasan dedolarisasi yang disepakati oleh dua anggota negara ASEAN yaitu Malaysia dan Thailand, akhirnya perlahan membuahkan hasil. Ketiga negara yang telah menandatangani kesepakatan bersama pada akhir tahun 2017 tersebut sepakat untuk merubah penyelesaian perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal (Local Currency Statement). LCS (Local Currency Statement) atau yang bisa disebut sebagai mata uang lokal merupakan suatu bentuk penyelesaian transaksi bilateral yang dilakukan oleh para pelaku usaha di Indonesia dan negara-negara mitra dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara. Pada awal mula kesepakatan yang berlaku, terdapat tujuh bank yang menjadi Bank ACCD (Appointed Cross Currency Dealer Bank), di antara tujuh bank tersebut  adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bangkok Bank PCL.

Tercatat Indonesia pertama kali menggunakan kurs tetap tidak lama setelah masa kemerdekaan, lebih tepatnya pada Juli 1944. Awal kemunculan sistem ini bermula sejak pertemuan 44 negara dunia di Bretton Woods, Amerika Serikat. Melalui pertemuan ini, negara-negara peserta pertemuan sepakat untuk mengaitkan nilai mata uangnya kepada dolar Amerika Serikat. Hal itu berbuntut panjang hingga saat ini. Dan perlahan posisi Amerika Serikat yang digadang-gadang akan menjadi pemegang laju ekonomi dunia semakin terancam. Awal mula digaungkannya pengurangan penggunaan dolar AS muncul dalam aliansi dagang BRICS, yang dipelopori oleh China dan Rusia yang merupakan negara rival Amerika Serikat.  Dan semakin lama hal ini disambut baik oleh negara-negara sekitar terutama negara-negara ASEAN.

Langkah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS salah satunya untuk menekan dan mengurangi eksposur ekonomi terhadap gangguan permasalahan eksternal. Penguatan terhadap dolar yang sering kali disebabkan oleh guncangan eksternal juga membuat pasar keuangan Indonesia semakin memburuk. Meskipun kondisi pasar ekonomi dalam ranah internal sedang baik-baik saja. Salah satu langkah yang telah dilakukan dalam upaya dedolarisasi dan perkembangan mata uang lokal adalah dengan dilakukannya kerjasama transaksi pembayaran lintas batas yang telah disepakati oleh lima negara ASEAN sejak November 2022, dalam pelaksanaan KTT G20 Indonesia. Penggunaan QR code merupakan salah satu kesepakatan yang kini paling diutamakan. Mengingat besarnya penggunaan digital di sektor ekonomi. Skema kerja sistem ekonomi tersebut cukup penting, karena tidak adanya penggunaan dolar dalam transaksi. Selain penggunaan QR code, juga melalui penggunaan fast payment, data, hingga transaksi mata uang lokal.

Lampu hijau juga datang dari KTT ASEAN yang ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, awal Mei Lalu. Para pemimpin negara-negara Asia Tenggara sepakat untuk memperkuat transaksi mata uang lokal. Hal itu dilakukan untuk mendorong pusat ekonomi di negara-negara ASEAN. Sehingga dengan begitu ekonomi akan menjadi semakin kuat. Selain itu, upaya tersebut juga dapat menciptakan hubungan dagang khususnya tingkat ASEAN menjadi lebih erat. Sebab, apabila ekonomi AS sedang terguncang, pengalihan minat ekspor ke negara-negara Asia Tenggara membuat kinerja ekspor semakin terjaga. Secara tidak langsung hal itu juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para pengusaha. Dedolarisasi memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha dalam melakukan ekspor. Dalam hal ini, para pelaku usaha tidak perlu dibuat rumit dengan melakukan penukaran mata uang dolar terlebih dahulu. Sebab hal itu dapat menyebabkan kerugian selisih kurs antara nilai rupiah dan dolar. Dan apabila usaha ekspor tersebut semakin meningkat produktivitasnya, maka akan meningkat juga pendapatan dari para pelaku usaha. Yang mana hal tersebut juga otomatis akan memberikan keuntungan untuk pemerintah. Pada akhirnya, hal ini akan memberikan multiplier effect kepada ekonomi nasional.

CNN Indonesia

Sumber : 

https://www.cnbcindonesia.com/research/20230417161517-128-430690/diam-diam-ri-sudah-lama-gencarkan-dedolarisasi-ini-buktinya 

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230411075801-4-428790/heboh-muncul-fenomena-dedolarisasi-hingga-aksi-jauhi-as 

https://finance.detik.com/moneter/d-6715267/negara-asean-sepakat-perkuat-penggunaan-mata-uang-lokal-bakal-diet-dolar 

https://economy.okezone.com/read/2023/04/27/320/2804488/gerakan-dedolarisasi-ini-keuntungan-bagi-indonesia-rupiah-bisa-menguat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline