Selama pelaksanaan KKM di Desa Modangan ini, acara pertama yaitu dengan mendatangi perangkat Desa Modangan Kecamatan Nglegok dan juga tokoh-tokoh agama di wilayah tersebut. Setelah itu kami melaksanakan silaturahmi dan mencari informasi tentang kegiatan di desa Modangan. Kami beserta kelompok meminta izin kepada Perangkat desa serta Pokdarwis, Bumdes, dan juga tokoh masyarakat. Hal yang mengenai kegiatan keagamaan, kelompok UMKM, jajaran Pokdarwis dan Bumdes.
Kegiatan kami ketika KKM yaitu Mengunjungi UMKM yang ada di desa Modangan, dan juga Mengajar TPQ, tidak hanya itu, banyak sekali kegiatan lain. Diantaranya, membersihkan musholla, kerja bakti bersama warga, posyandu, pengajian, sholawatan.
Dalam pelakasanaan program kerja kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan penanggung jawab di masing-masing program kerja. Ada dana yang sudah terkumpul dari iuran anak-anak sendiri untuk membantu jalannya program kerja kami. Yaitu membuat Banner untuk UMKM, serta mempromosikannya lewat Media Sosial yaitu Instagram.
Di sela-sela kegiatan kami juga banyak menimba ilmu dari ibu hj. Salamah, beliau merupakan tuan rumah yang kami tinggali di basecamp selama pelaksanaan KKM. Mulai dari sholat berjamaah di musholla, pengajian, sholawatan, dan sampai diberitahu untuk membersihkan kamar mandi menggunakan selang. Juga diberitahu mengenai ilmu Ambyo atau Tembang yang berasal dari bahasa jawa contohnya seperti tembang Macapat.
Kegiatan mengajar TPQ di sore hari setiap jam 4 sore, dilaksanakan selama 6 hari yaitu hari senin sampai sabtu, disitu kami juga mengajarkan lirik sholawat Rohatil, agar anak-anak mengetahui silsilah dari keluarga Nabi Muhammad SAW. Juga diberikan hadiah untuk anak-anak yang mengikuti pembelajaran selama di TPQ tersebut.
Untuk Kegiatan berkunjung ke UMKM, disitu kami mengunjungi beberapa tempat yaitu, Pembuatan Kendang, Sabut Kelapa (Sapu), Sabut Kelapa (Pot bunga), Keripik Bakso, Bubuk Coklat. Disitu kami juga diberitahu cara pembuatan bubuk coklat itu mulai dari awal yaitu mengsangrai biji coklat dengan menggunakan kompor, lalu pemisahan biji coklat dengan menggunakan mesin, lalu proses penumbukan dengan cara digiling menggunakan mesin, lalu di press dengan alat press, lalu jadi bubuk coklat yang sangat enak untuk diminum.
Kami juga melakukan proses dokumentasi untuk UMKM tersebut, untuk dijadikan sebuah katalog yang nantinya dapat digunakan di kantor desa. Untuk mengetahui apa saja produk yang ada di Desa Modangan tersebut, tidak lupa untuk membuat banner untuk UMKM tersebut.
Lalu untuk proses dokumentasi tempat wisata di desa Modangan kami membuat blog untuk membantu proses mengetahui tempat wisata yang ada di desa Modangan, tidak lupa untuk membuat video youtube agar dapat mudah dicari di media sosial. Di sini kami mendokumentasikan Arca Warak. Arca warak merupakan situs bersejarah yang ada di Desa Modangan. Penamaan arca warak ini didasarkan pada penemuan masyarakat terdahulu karena terdapat arca yang berbentuk warak. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ), kata "ARCA" berarti batu dan "WARAK" berarti badak atau taat.
Situs arca warak lebih tepat disebut sebagai kelompok arca sebab pada situs ini tidak hanya ditemukan satu cagar budaya melainkan ditemukan beberapa cagar budaya. Sejarah tahun didirikan arca warak belum diketahui secara pasti.
Namun jika dilihat dari jenis pahatan yang masih kasar dan sederhana mengarah pada Kerajaan Singosari atau Kediri. Pelestarian arca warak dimulai dengan pembuatan pagar oleh BPCB (Badan Pelesetarian Cagar Budaya) yang berpusat di Trowulan, Mojokerto sekitar tahun 1990, sedangkan perawatannya dilakukan oleh juru pelihara. Perawatan ini dilakukan dengan pembersihan area situs dan penjagaan keamanan lingkungan.
Kami juga mengadakan pembukaan taman baca yang diadakan di Masjid At-Taubat yang berada di Desa Modangan. Di situ kami mengadakan donasi buku dan juga masker untuk warga sekitar modangan. Acara tersebut dihadiri oleh bapak kepala desa yaitu Bapak Bisri. Dan didalam acara tersebut terdapat lomba untuk anak-anak yaitu ranking 1, estafet kata, tebak kata, dan juga estafet sarung. Diikuti oleh 15 peserta anak-anak yang ada di Desa Modangan, dan juga ada Door Prize yang diikuti oleh warga sekitar, dengan hadiah menarik yaitu voucher belanja di Swalayan Soen senilai Rp.100.000. Warga sangat antusias mengikuti acara tersebut. Sekaligus juga kami melakukan perpisahan dengan memberikan kenang-kenangan berupa vandel.