Lihat ke Halaman Asli

Turnamen Esport Tingkat Dunia di Tengah Wabah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 2 Maret 2021   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hai sobat Mahasiswa. Siapa sih yang tidak mengetahui Esport, Esport adalah salah satu bidang olahraga yang menggunakan Gim sebagai bidang kompetitif. Esport juga sering mengadakan turnamen dari tingkat Wilayah, tingkat Nasional, Dan Tingkat Dunia. Esport sendiri sering digemari oleh anak muda milenial jaman sekarang. Hampir semua anak muda milenial di Indonesia ingin menjadi pemain Esport Profesional. Dengan menjadi pemain Esport Profesional kita mendapatkan penghasilan setiap bulan-bulannya, dan mendapatkan bonus ketika berhasil menjadi Juara di setiap tingkatnya.

Pandemi COVID-19, Penyakit COVID-19 diindentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, China. The World Health Organization (WHO) menyatakan sebuah wabah Kesehatan Darurat Masyarakat Peduli Internasional pada bulan Januari 2020 dan pandemi Maret 2020. Pada 29 Januari 2021, Lebih dari 101 Juta kasus telah dikonfirmasi, dengan Lebih dari 2.19 Juta kematian disebabkan COVID-19 ini. Pada pertengahan tahun 2020 banyak kegiatan yang di tunda dan ada juga yang dihentikan karena Pandemi COVID-19. Terutama berbagai macam turnamen esport tingkat dunia yang setiap tahunnya diselenggarkan . tetapi pada tahun itu turnamen esport tersebut harus ditunda lantaran semakin meningkatnya kasus Positif terkena virus ini. Banyak anak muda milenial yang juga merupakan pemain esport profesional sangat menyayangkan karena tertunda nya ajang bergengsi tingkat dunia ini. Karena mereka sudah menanti turnamen ini sebelum terjadi pandemi COVID-19.

Januari 2021, Turnamen Esport tingkat Dunia yang tertunda itu tetap diselenggarakan secara offline atau di arena lomba di tengah wabah pandemi ini. Sebelum Turnamen diselenggarakan para pemain Esport harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dan mengikuti protokol kesehatan yang ada di negara yang menjadi tuan rumah dalam turnamen tersebut. Pada saat turnamen itu di mulai ada 1 tim dari negara lain positif COVID-19 sehingga mereka tetap bertanding di rumah sakit. COVID-19 bisa menyerang kita kapan saja, dan terbukti setelah kita melakukan isolasi mandiri selama 14 hari tapi kalau kita tidak melakukan mencuci tangan, tidak memakai masker, dan tidak berjaga jarak, maka virus ini dapat menyerangkan kita. Maka dari itu saya mengajak sobat mahasiswa untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah. Semoga Pandemi ini cepat berakhir dan kita dapat melakukan kegiatan kita seperti semula.

Muhammad Rafi Hasyim, Penerima Penerima beasiswa prestasi STP TRISAKTI Program studi D4 Pengelolaan Perhotelan Stp Trisakti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline