Lihat ke Halaman Asli

M. Rafi nahwal firdausi

Profesi:mahasiswa instagram:rfi_sda

Bagaimana Media Sosial Digunakan untuk Penyebaran Ekstremisme

Diperbarui: 30 November 2024   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi salah satu alat komunikasi paling berpengaruh di dunia. platform seperti facebook, 

twitter, instagram, youtobe, hingga telegram telah menjadi ruang publik yang memungkinkan orang berbagi informasi, pandangan, 

dan pengalaman. namun sisi gelap dari perkembangan teknologi ini adalah penyalahgunaanya oleh kelompok-kelompok ekstremis 

untuk menyebarkan ideologi mereka.

Ekstremisme sulit didefinisikan secara universal, karena sifatnya yang kontekstual dan bervariasi. secara umum, ekstremisme dapat 

dipahami sebagai ideologi yang menolak kompromi, menganut kekerasan atau intoleransi sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan seri

ngkali mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia. ekstremisme dapat muncul dalam berbagai bentuk diantaranya:

1. ekstremisme politik

2. ekstremisme agama

3. ekstremisme ideologi.

penyebaran ekstremisme di media sosial memiliki dampak yang luas. di tingkat individu, radikalisasi dapat memengaruhi kesehatan me

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline