Lihat ke Halaman Asli

Perjodohan Ala Asy'ariyah

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1378471995209221532

Pada dasarnya manusia senantiasa memiliki problematika di setiap jenjang usianya. Termasuk juga usia remaja yang menjadi masa yang cukup kompleks bagi setiap manusia. Karena di jenjang ini, manusia mengalami transisi dari usia anak menjadi dewasa. Belum selesai sampai di situ, di penghujung masa remaja ini (remaja akhir) manusia masih juga mengalami kegalauan yang menggebu-gebu terutama dalah hal pasangan hidup. Di tengah kegalauan para muda mudi yang sudah berusia dalam penantian atau pencarian pasangan hidup mereka sering kali terlontar ungkapan “Jodoh itu di tangan Tuhan.” Lantas maksudnya apa ? Berikut, adalah analogi kasus ini dengan konsep yang disajikan oleh madzhab Asy’ariyah dalam eksistensinya menjadi salah satu sekte Islam terutama dalam ranah teologi.

Baik pencarian maupun penantian termasuk dalam golongan perbuatan (‘amal), kemampuan (qudrah), dan kehendak (iradah). Sedangkan jodoh bisa dianalogikan sebagai anugrah Ilahi. Dalam hal ini, Madzhab Asy’ariyah memiliki konsep sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Asy’ari bahwa, ”Sesungguhnya manusia itu berusaha untuk melakukan suatu perbuatan. Namun terkadang yang terjadi bahwa hasil perbuatannya itu bukan seperti apa yang dikehendaki dan apa yang diusahakan. Ini berarti bahwa manusia itu tidak menciptakan perbuatannya”. Maka, menurut al Asy’ari bahwa manusia punya qudrah (kemampuan) dan iradah (kehendak) untuk berbuat, hanya saja dirinya serta hasilnya bergantung kepada takdir (ketentuan) dari Allah. Orientasi perbuatan manusia menurut al-Asy’ari ini adalah hubungan antara perbuatan manusia dengan hasilnya; keberhasilannya atau kegagalannya. Apa yang dikerjakan manusia kepastian hasilnya tidak ditentukan oleh manusia melainkan oleh ”perbuatan” (kehendak) Tuhan.

Oleh karena itu, kalimat “Jodoh ada di tangan Tuhan” bisa disimpulkan sebagai berikut :

1. Allah-lah Sang Maha Pemberi anugrah kepada makhluknya, termasuk jodoh.

2. Walaupun begitu manusia harus berusaha untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kehendak dan keinginannya.

3. Maka, dalam kata lain, jodoh itu ada di tangan kita sendiri, hanya saja Allah-lah yang merestuinya.

Wallahu a’lam . . . :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline