Lihat ke Halaman Asli

Rafif Ahmad Fadilah

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Memulai Awal Baru

Diperbarui: 3 Februari 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari pagi menyapa kota kecil di kaki gunung. Semburat jingga mewarnai langit, mengantarkan hari baru yang penuh harapan. Di sebuah kedai kopi sederhana, seorang wanita muda bernama Laras duduk termenung. Di tangannya, secangkir kopi hitam tersentuh jari-jarinya yang dingin. Pikirannya melayang, mengenang masa lalu yang kelam.

Laras baru saja keluar dari hubungan yang toxic. Luka dan trauma masih membekas di hatinya. Rasa sakit dan kekecewaan masih menghantui jiwanya. Namun, pagi ini, Laras bertekad untuk memulai awal baru. Dia ingin meninggalkan masa lalunya dan melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah.

Laras menghabiskan paginya di kedai kopi, merenungkan apa yang ingin dia lakukan selanjutnya. Dia ingin hidupnya penuh makna dan tujuan. Dia ingin membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Tiba-tiba, Laras melihat seorang anak kecil yang sedang menangis di depan kedai. Anak itu kehilangan bonekanya dan tampak sangat sedih. Laras mendekati anak itu dan menawarkan bantuan. Dia mengajak anak itu mencari bonekanya dan menghiburnya dengan cerita-cerita lucu.

Senyum anak itu setelah menemukan bonekanya membuat hati Laras terasa hangat. Dia menyadari bahwa dia ingin membantu anak-anak yang membutuhkan. Dia ingin memberikan mereka kasih sayang dan harapan.

Laras memutuskan untuk membuka sebuah yayasan bagi anak-anak terlantar. Dia ingin memberikan mereka pendidikan dan kasih sayang yang mereka butuhkan. Dia ingin membantu mereka mencapai mimpi mereka dan menjadi orang yang sukses.

Memulai awal baru tidak selalu mudah. Laras menghadapi banyak tantangan dalam mewujudkan mimpinya. Namun, dia tidak pernah menyerah. Dia terus berjuang dengan tekad dan semangat yang membara.

Seiring waktu, yayasan Laras berkembang pesat. Dia berhasil membantu banyak anak-anak yang membutuhkan. Senyum dan tawa anak-anak itu menjadi hadiah terindah baginya.

Laras telah membuktikan bahwa memulai awal baru adalah mungkin. Dia telah menemukan kebahagiaan dan makna dalam hidupnya dengan membantu orang lain. Dia telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada mimpi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline