Lihat ke Halaman Asli

Rafi Erwin

Seorang pelajar

Cinta

Diperbarui: 1 Juli 2024   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

cinta
Apa sebenarnya cint yang tulus itu, apakah dengan perasaan yang kuat dengan seseorang ataukah rasa takut kehilangan, rasa kasih sayang yang disebut cinta, jika seperti itu lantas kenapa, kenapa cinta dikategorikan sebagai rasa dan kenapa rasa itu bisa muncul apakah karna parasyang cantik, kaya ataukah sifat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan yang membuat perasaan dapat tumbuh, lalu kenapa, kenapa perasaan cinta yang manusia Agun agungkan ini yang katanya kasta tertinggi dari perasaan manusia dapat muncul dari hal berdasarkan pengamatan indrawi dan cenderung bersifat semu.
     Jika cinta muncul dari pengamatan berdasarkan estetika pada wujud fisik itu dapat disebut cinta, bukan semua itu adalah sesuatu yang semu, lalu apa maksud kata orang tentang "cinta adalah keabadian" itu?.
    Jika dilihat secara objektif maka seperti itulah kenyataannya, orang lain mengagungkan mengklaim memiliki cinta tapi perasaan itu bertolak pada sesuatu yang fana, jika sesuatu yang fana itu mulai memudar maka rasa itupun juga mulai akan memudar dan akhirnya lenyap tak tersisa.
     ya itulah cinta, "dia" yang datang seolah menjadi jawaban atas segala masalah kehidupan yang tak berkesudahan, membangun imperium imperium megah dalam jiwa manusia lalu juga sebagai fitrah dari segala sesuatu yang bersifat semu rasa itu juga akan gugur dan menghilang, membongkar semua hal yang telah di bangunnya, memporak porandakan rasa yang katanya adalah sesuatu yang suci, lalu tanpa rasa bersalah atas semua kegaduhan yang dibuatnya. Ya itulah cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline