Engkau adalah bait yang tak selesai kueja Perlahan memenuhi paragraf dalam bingkai indah cerita Yang selalu menunggu deru langkah gegap gempita
Engkau adalah masa yang tak habis berkisah
Tiap detikmu selalu menantang hariku tuk lebih cerah
Agar mimpi kita tiada mengendap sia-sia
Engkau adalah pisau yang tak habis memotongku Melumat semua ragu yang begitu belagu Menggantikannya dengan lagu penuh haru
Aku memang jiwa lemah tanpa malu
Dan kau tetap saja setia disini bersamaku
Meski sang bintang gemintang terkadang menyilaukanku
Tentang dirimu, takkan pernah hilang rasa syahdu Wahai pejuang yang selalu merintih penuh rindu Aku bersyukur menjadi bagian dirimu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI