Lihat ke Halaman Asli

Miapah Kamoe Koeliah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu kian terasa cepat berlalu. Detik-detiknya seakan beriringan dengan aliran darah yang menyebar ke segala penjuru. Tak terasa, apalagi di kala kesibukan bergemuruh.

Sedari pagi, Dani hanya menyepi di kamarnya. Sendiri. Hanya ditemani lembaran demi lembaran catatan dan latihan soal. Separuhnya hasil fotokopi, sementara sebagian kecil lainnya hasil goresan tangannya sendiri. Semester ini ia bertekad untuk lebih baik lagi. Tekad yang sama seperti sebelumnya dan selalu mengemuka jelang ujian tiba.

“Dosen semester ini menyebalkan banget ya”, ujar Toni di perjalanan menunggu kelas.

“Kok bisa?”

“Yah gitu, udah banyak yang telat, eh nelat ding. Trus ngajarnya ngga jelas lagi”, sambungnya menggerutu. Dari mukanya Dani hanya bisa mengerti betapa sebal temannya yang satu ini.

“Mungkin hanya oknum dosen yang gitu Ton”, balasnya, mencoba menenangkan.

Sementara mereka telah sampai di ujung kelas. “Tuh liat sendiri khan”, deru Toni seraya menunjuk pengumuman yang ditulis di papan kelas.

“Kelas hari ini ditiadakan. Kelas pengganti akan didiskusikan di pertemuan selanjutnya”, begitu isinya.

“Ahhh sialaah, gw udah mandi pagi-pagi nyampe sini dosen malah ngga dateng”, kata Toni dengan kesalnya.

“Yaudah kita makan aja deh”

“Iya nih, gw bela-belain nahan lapar demi kelas pagi”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline