Lihat ke Halaman Asli

Tafakkur Ramadhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buih dosa menggelepar

Ratap sesal sanubari yang tertinggal

Serpih khilaf jua terbakar

Membersit luka lama yang takkan lagi terasa pegal

Dentum kalbu hanyalah dzikir

Resonansi jiwa pelurus alam fikir

Fatamorgana dunia pun jauhi mutakhir

Hanya Dialah penguasa hari akhir

Ramadhan merekah ranum surga mewangi jelita

Perdu warna-warni ibadah menghias indah

Tiap hela nafas kian terasa mewah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline