Lihat ke Halaman Asli

Keakraban Kakak Adik yang Membingungkan

Diperbarui: 9 Desember 2015   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumentasi Pribadi"][/caption]Apa yang pembaca pikirkan tentang keakraban saudara atau kakak adik kandung? Jika pembaca mengatakan "itu sangat normal bung!", maka saya 1000 persen setuju. Tapi ada testimoni-testimoni yang kontra dengan pertanyaan tersebut sehingga saya bertanya kepada dunia ini, "apaaa yang terjaaadii??"

Saya adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Saya dan kakak laki-laki saya memiliki usia dengan selisih 6 tahun.

Sehari-hari kami sudah terbiasa ngobrol serius dan guyon bareng dalam satu kursi maupun satu ruang kamar tidur bertingkat bahkan di tempat umum, kami tak merasa canggung. Guyon bisa dalam bentuk ucapan hingga fisik; pukul-pukulan.

Tapi apa tanggapan tetangga, teman saya, maupun teman kakak saya yang menyaksikan keakraban kami?

Heran! Ya, heran! Bahkan bingung. Kok bisa seakrab gitu ya??

"What?? Apa?? Ini pertanyaan serius?" ungkap batin saya. Bapak dan ibu saya pun juga merasa aneh dengan pertanyaan tersebut walaupun mungkin tak seaneh dengan yang saya pikirkan. Beliau-beliau pun hanya tersenyum nyengir.

Ok, saya pun kemudian sedikit mengulas fenomena ini bersama kakak dan orang tua saya dengan cara membandingkan keadaan di sekitar saya sendiri.

Tetangga saya ada pula yang kakak adik kandung, sama-sama laki-laki. Kenal sih kenal, tapi saat di tempat umum mereka tak mengumbar keakraban mereka (atau mereka memang tidak akrab?).

Ada juga tetangga lainnya, saya malah sama sekali belum pernah melihat mereka ngobrol bareng. Pernah lihat mereka boncengan motor, tapi hanya itu. Bapak mereka pun juga sangat heran dengan keakraban saya dan kakak saya, bahkan sering beliau bilang, "kapan sih berantem? ini saya beri uang buat berantem".

Saya tidak tahu fenomena apa ini. Saya dan kakak juga pernah terlibat konflik, bertengkar, tapi tak sampai bermain fisik. Yang kemudian, keadaan luruh seperti semula.

Yang pasti, keheranan itu timbul karena kami laki-laki. Tetangga saya yang saya ceritakan di atas juga sama-sama laki-laki. Karena, seperti yang sudah saya saksikan sendiri, keakraban antara kakak adik perempuan sudah saya sering saya temukan. Termasuk di sekitar saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline