Lihat ke Halaman Asli

Sekali Saja

Diperbarui: 6 Desember 2016   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan mengintip bumi ibukota sayu-sayu pagi itu. Sepertinya Tuhan sengaja menabur embun pagi-pagi untuk menyejukkan hati. Hati massa yang bergerak menuju jantung Jakarta dengan berpakaian serba putih. Tentu, siapa tau barang isi hati walau aksi 212 ini bertajuk 'super damai'. Apalagi hati ribuan bahkan jutaan umat pada kondisi mudah tersulut emosi.

 Kanak-kanak sampai aki nini, dari mobil bak sampai bus  dengan bendera tinggi-tinggi tumpah ruah menyusuri urat pagi.

 Tetapi ada tanya tentu pada diri saya,

 Kenapa dukungan besar ini tak terjadi pada umat yang teraniaya? Muslim Rohingya yang termakzulkan dari negaranya.

 Kenapa pula massa ini tak bergerak pada kasus penggandaan uang? Yang jelas2 mengatasnamakan agama dan bahkan memakan korban jiwa.

 Apakah benar, kebesaran muslim negara ini hanya ada pada jumlah, yang seringkali tenaganya tercurah pada yang tak jelas arah.

 Duh, apatah kuasa saya pikiri... apalagi upaya makar yang terindikasi.

 Tapi salahkah, jika hari itu saja, sekali saja, saya benci pada yang berbaju putih?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline