Hujan mengintip bumi ibukota sayu-sayu pagi itu. Sepertinya Tuhan sengaja menabur embun pagi-pagi untuk menyejukkan hati. Hati massa yang bergerak menuju jantung Jakarta dengan berpakaian serba putih. Tentu, siapa tau barang isi hati walau aksi 212 ini bertajuk 'super damai'. Apalagi hati ribuan bahkan jutaan umat pada kondisi mudah tersulut emosi.
Kanak-kanak sampai aki nini, dari mobil bak sampai bus dengan bendera tinggi-tinggi tumpah ruah menyusuri urat pagi.
Tetapi ada tanya tentu pada diri saya,
Kenapa dukungan besar ini tak terjadi pada umat yang teraniaya? Muslim Rohingya yang termakzulkan dari negaranya.
Kenapa pula massa ini tak bergerak pada kasus penggandaan uang? Yang jelas2 mengatasnamakan agama dan bahkan memakan korban jiwa.
Apakah benar, kebesaran muslim negara ini hanya ada pada jumlah, yang seringkali tenaganya tercurah pada yang tak jelas arah.
Duh, apatah kuasa saya pikiri... apalagi upaya makar yang terindikasi.
Tapi salahkah, jika hari itu saja, sekali saja, saya benci pada yang berbaju putih?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI