Lihat ke Halaman Asli

Zuh Rafal Ummi

Guru IPA SMPN 1 Empang

Menggunakan Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMPN 1 Empang Kabupaten Sumbawa Materi Perpindahan Kalor

Diperbarui: 8 Oktober 2022   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berawal dari identifikasi masalah yang saya lakukan di sekolah tempat saya bertugas. Saya mendapatkan bahwa pelajar kurang antusias dalam mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Hal ini disebabkan media pembelajaran yang digunakan hanya berupa buku pelajaran atau buku siswa yang mana media pembelajaran tersebut  kurang menarik bagi pelajar. 

Selain itu metode pembelajaran yang digunakan monoton (kegiatan berpusat pada guru) yaitu metode ceramah. Ini bisa terlihat dari sikap pelajar seperti: Pelajar tidak aktif dalam pembelajaran, pelajar tidak memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru, pelajar tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan pelajar kurang bisa memahami materi dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan rendahnya kemampuan guru terhadap IT, guru sudah merasa aman di zona nyaman (model pembelajaran konvensional), guru kurang termotivasi untuk mengeksplor diri, guru terpaku pada kurikulum yang digunakan, rendahnya kesejahteraan guru dan kurangnya dukungan di tempat kerja.

Untuk keluar dari masalah tersebut tentu saja ada tantangan untuk mencapai tujuan. Tantangan tersebut yang pertama berasal dari guru dan yang kedua berasal dari pelajar. 

Beberapa tantangan yang berasal  dari guru, antara lain:

  • Guru belum memahami model pembelajaran yang inovatif
  • Dalam kegiatan pembelajaran guru jarang  mengintegrasian TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dalam pembelajaran
  • Kurangnya  motivasi dari dalam diri guru untuk mengeksplor diri
  • Guru harus lebih giat dalam mengikuti seminar/workshop sebagai tambahan ilmu dalam mengikuti perubahan zaman
  • Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru

Sedangkan tantangan yang berasal dari pelajar, antara lain:

  • Pelajar kurang percaya diri dengan kemampuannya
  • Kurang fokus mengikuti kegiatan pembelajaran 
  • Sulitnya mengkondisikan pelajar 
  • Kurangnya perhatian orang tua

Dari tantangan-tantangan tersebut, mewajibkan seorang guru untuk melaluinya dengan memotivasi diri bahwa kita mampu menyelesaikan permasalahan tersebut, selanjutnya kita harus berani mengeksplor diri dan mengikuti perubahan zaman dengan cara menambah ilmu pengetahuan kita dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang terkait dengan tugas kita sebagai guru dan berani untuk keluar dari zona nyaman kita dengan cara berinovasi dalam kegiatan pembelajaran dan tak kalah pentingnya kita harus mengobservasi minat pelajar dalam pembelajaran, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

  • Saya menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), dengan mengangkat suatu permasalahan diharapkan membuat pelajar berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut melalui kajian literatur maupun percobaan
  • Saya membuat dan membagikan LKP (Lembar Kerja Pelajar) sebagai sarana untuk membantu dan mempermudah dalam KBM sehingga terbentuk interaksi efektif antara peserta didik dan pendidik. Serta dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik
  • Saya menyajikan materi dalam bentuk PPT dan video untuk menarik peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran, serta memudahkan peserta didik dalam memahami materi
  • Membuat modul ajar dengan tujuan: kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, dan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

strategi apa yang digunakan?

Strategi pembelajaran yang saya gunakan adalah strategi Saintifik Learning yaitu Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan".

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model PBL melalui beberapa fase, antara lain:

  • Fase 1 : Pendahuluan (apersepsi dan motivasi)
  • Fase 2 : Orientasi masalah
  • Fase 3 : Mengorganisasi pelajar
  • Fase 4 : Membimbing dan mengidentifikasi masalah
  • Fase 5 : Evaluasi dan proses pemecahan masalah
  • Fase 6 : Penutup
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline