Lihat ke Halaman Asli

Rafael Yehuda Miftahul Fauzan

Universtias Sultan Agenng Tirtayas

Mengapa di Indonesia Lebih Mendukung Siswa yang Pandai dalam Akademik Dibandingkan dengan Siswa yang Pandai dalam Bidang yang Lain selain Akademik

Diperbarui: 6 Desember 2023   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber (Foto oleh Julia M Cameron: www.pexels.com)

 

Makin kuat keinginan, makin besar motivasinya. Makin kuat motivasi, makin besar pencapaiannya. - Dr T.P.Chia

Di indonesia masih banyak kita lihat siswa yang didorong baik oleh orang tuanya maupun guru untuk pandai di bidang akademik saja, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena siswapun memiliki bakat dan minat serta potensi yang seharusnya bisa dikembangkan. Karena  bisa kita lihat di dunia yang sekarang, orang yang sukses dan berhasil bukan hanya yang pintar dalam bidang akademik saja tetapi yang menekuni bakat serta minat yang ada di dalam dirinya.

Karena, jika kita mempunyai minat dalam hal sesuatu kita pasti mempunya motivasi yang tinggi untuk sukses dibidang itu, sebaliknya jika kita tidak mempunyai minat di bidang tersebut kita merasa terpaksa akan menjalaninya dan tidak 100% kemampuan dan kemuan kita untuk mengembangkan skill kita dibidang itu.

Banyak, tokoh yang sudah berhasil dibidang lain selain akademik, mari kita lihat siapa saja tokoh tersebut dan cerita singkat kehidupannya.

  • Wiliam Shakespeare (Penyair, penulis naskah dan aktor)

Beliau lahir pada 26 April 1564 di Inggris, ia tidak memiliki pendidikan formal diluar tata bahasa secara luas dianggap sebagai penulis besar. Hasil karya beliau adalah: Hamlet, King Lear, dan Much bad, karya nya meliputi 38 drama, 154 soneta dan 2 puisi panjang.

  • Cristiano Ronaldo (Pemain Sepak Bola)

Ia lahir, pada 5 Februari 1985, berkewarganegaraan Portugal. Ia adealah pesepakbola yang sering mencetak banyak rekor, sebelum mencapai kesuksesannya, ia harus melewati banyak lika-liku dalam hidupnya. Ia dilahirkan keluarga yang kesulitan ekonomi, ia juga dikeluarkan dari sekolah saat umur 14 tahun karena melakukan hal yang tidak baik, yaitu melempari gurunya dengan kursi. Sekarang ia memiliki kekayaan mencapai USD 120 Juta atau setara dengan Rp, 1,73 T. Ia memiliki rekor yang cukup fantastis dibidang sepakbola yaitu: 5x memenangkan Balloon d'or, 5x juara Champions leuge bersama Manchester United dan Real Madrid.

  • Joey Aleksander

Pada tahun 2016, Ia telah suskses membuat masyarkat indonesia bangga dengan prestasinya tampil diajang gremy awards, Ia menjadi nominator termuda untuk kategori best improvset jazz solo dan bast jazz instrumental album melalui lagu giant step, di album pertamanya, my favorite things, ia juga berhasil membuat artis ternama dimalam artis anugrah internasional standing offation atas penampilannya.

Kita sudah melihat tokoh-tokoh yang sudah sukses berkarir dibidang laen selain akademik. Lalu mengapa di indonesia masih saja anak-anak didorong untuk pandai dalam akademik saja? Seharusnya anak-anak diberi kebebasan untuk mengembangkan minat dan bakatnya dibidang apapun.

Padahal, Memberikan tekanan kepada anak untuk mencapai nilai tinggi dapat menghasilkan dampak negatif yang serius. Anak yang dipaksa untuk meningkatkan intensitas belajarnya cenderung mengalami kesulitan dalam mencapai kesuksesan di masa depan. Terlalu berfokus pada pembelajaran akademik dapat merusak rasa percaya diri mereka, terutama saat mendapatkan nilai rendah, serta memengaruhi kualitas tidur karena kecenderungan belajar hingga larut malam. 

Selain itu, tekanan ini dapat menciptakan masalah perilaku, termasuk tindakan tidak etis seperti mencontek atau melakukan kecurangan lain dalam upaya untuk memenuhi harapan. Anak mungkin merasa takut jika tidak mencapai nilai bagus, mendorong mereka untuk mengambil jalan pintas yang tidak etis. Hal ini menjadi lebih sulit, terutama bagi siswa yang tidak memiliki keahlian khusus dalam pembelajaran akademik, karena banyak faktor yang membuat proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan.

Maka dari itu, menurut penulis akademik maupun non akademik harus diseimbangkan dan tidak dipaksakan keduanya, dan berikut cara-cara supaya akademik dan non akademik seimbang yaitu:

  • Edukasi Perencanaan Karir


Terlepas dari materi pelajaran, guru juga harus memberi edukasi terkait perencanaan karir pada siswa khususnya bagi ssiswa SMA yang akan memasuki dunia kerja.


  • Mengubah Kurikulum


Menyusun Kurikulum yang mencakup peljaran akademis dan non-akademis, secara seimbang.


  • Hargai Proses


Sebagai guru, anda tidak boleh menilai siswa dengan hasil akhirnya saja karena hal tersebut akan berdampak pada psikologis siswa dan membuat mereka tak menghargai proses dalam belajar.


  • Tidak Menuntutt Siswa Mendapat Nilai Yang Tinggi


Kita tahu, bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda sebagi guru, anda tidak boleh menuntut mendapatkan nilai tinggi, disemau pelajaran.


  • Membantu mengembangkan Bakat siswa


Guru memiliki peranan untuk membantu Pengembangan Minat bakat siswa, karena minat bakjat juga berkaitan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan saat bekerja.


  • Penuingkatan Fasilitas dan Sumber Daya

Sekolah harus memiliki fasilitas dan sumber yang memadai untuk mendukung kegiatan ekstrakulikuler seperti lab, lab seni, lapangan olahrag dan club-club siswa


Dibimbing oleh: Ibu Rahmawati, S.Psi., MA

Penulis: Rafael Yehuda Sitorus dan Miftahul Fauzan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline