Lihat ke Halaman Asli

Polusi Udara

Diperbarui: 14 Oktober 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Polusi udara adalah pencemaran yang terjadi ketika zat-zat berbahaya, baik berupa partikel maupun gas, masuk ke atmosfer dan membahayakan kesehatan manusia serta lingkungan. Aktivitas manusia, seperti deforestasi, pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi dan pembangkitan listrik, serta limbah industri, menjadi penyebab utama masalah ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 9 dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara yang melebihi batas kualitas yang aman. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa polusi udara harus menjadi perhatian global:

1. Dampak Kesehatan yang Serius

  • Masalah Pernapasan dan Kardiovaskular: Polutan yang terhirup dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan peradangan. Ini dapat memicu batuk, mengi, dan kesulitan bernapas. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti asma dan bronkitis.

  • Risiko Penyakit Jantung: Polutan juga dapat memasuki aliran darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

  • Dampak pada Kehamilan: Wanita hamil yang terpapar polusi udara berisiko mengalami kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

  • Angka Kematian Prematur: Menurut WHO, polusi udara bertanggung jawab atas sekitar 7 juta kematian prematur setiap tahun.

2. Ancaman Lingkungan

  • Hujan Asam: Polusi udara dapat menyebabkan pembentukan hujan asam, yang merusak ekosistem darat dan air. Interaksi antara sulfur oksida dan nitrogen oksida dengan uap air menciptakan hujan asam yang membahayakan.

  • Kerusakan Terhadap Tanaman dan Tanah: Hujan asam dapat mengasamkan tanah, yang berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman dan hasil pertanian.

  • Dampak pada Ekosistem: Polusi udara dapat merusak hutan, yang sangat penting untuk keseimbangan ekosistem. Kerusakan hutan mengancam keanekaragaman hayati dengan mencemari sumber makanan dan mengurangi kualitas habitat.

  • Contoh Kasus: Kabut Besar di London pada tahun 1952 adalah contoh bagaimana polusi udara dapat menyebabkan bencana, mengakibatkan ribuan kematian dan kerusakan besar pada lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline