Lihat ke Halaman Asli

Seorang Pembisnis Muda yang Mempunyai Tekad Pantang Menyerah

Diperbarui: 19 April 2021   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Perjalanan dalam mempertahakan usaha kedai kopi menjadi bagian tersulit bagi para pelaku bisnis, agar usaha yang di jalani dapat bertahan. dengan mengulik berbagai jenis biji kopi untuk mendapatkan cita rasa yang pas, berbagai macam complain dari konsumen sudah di rasakan mulai dari konsumen yang mengatakan rasanya tidak enak hingga pengantaran kopi yang lama. Di tambah lagi dengan adanya virus covid-19 ini. Membuat owner dari kedai kopi harus berfikir sangat keras agar usaha yang dijalaninnya dapat bertahan.

Owner dari pemilik kedai kopi ini bernama Otta (22), salah satu Mahasiswa dari STIE Jembatan Bulan di Timika Papua. nama kedai kopi ini sendiri di namakan dengan nama Dialog Kopi. Beliau menggunakan nama Dialog kopi ini di karenakan pada era sekarang ini setiap orang yang menikmati kopi hanya untuk di jadikan sebagai ajang memamerkan di akun social media.

Dialog kopi ini juga didirikan karena terinspirasi dari sebuah film, yang berjudul Filosofi Kopi. dan juga dikarenakan pada daerah Timika Papua masih sangat sedikit pembisnis kopi. Dalam proses perjalanan Dialog Kopi ini sendiri memiliki lika-liku yang berat. Kedai kopi ini sendiri pertama kali didirikan hanya menggunakan sebuah gerobak kecil, sehingga untuk meletakan berbagai macam barang-barang jualan sangatlah susah, gerobak yang di gunakan juga merupakan sebuah gerobak yang terkesan tua.

 Dan juga, owner menyewa lahan agar dapat berjualan, loaksi berjualan hanya di pinggir jalan tanpa atap yang ada hanya sebuah kursi plastik dan 2 kursi buat para pembelinya. Lahan yang di sewanyapun memiliki tempat yang kecil sehingga para pembeli tidak dapat nongkrong ataupun memarkirkan kendaraanya juga sedikit susah di tempat jualannya.

Untuk mempertahankan Dialog Kopi ini Otta meminjam uang pada Bank dengan jumlah yang sangat besar. Di tambah lagi harga pengiriman dari luar papua sangatlah besar, Otta beberapa kali ingin menutup kedai kopinya karena merasa sangat berat dalam mempertahankan kedai kopinya, namun dukungan dari dan masukan dari sahabat-sahabtnya membuat Otta terus menerus berpikir mengenai kedai kopinya antara tutup atau tidak ?

Otta sebagai owner dari sebuah kedai kopi Dialog Kopi ini mengulik berbagai macam jenis kopi, agar dapat mempertahakan kedainya. berbagai macam kegagalan dalam meracik kopi telah di lalui hingga putus asa, Namun ia tetap optimis dengan proses yang ia lalui. Banyak biji kopi yang telah terbuang sia-sia karena mencari racikan yang sesuai dengan lidah konsumennya, yang mengakibatkan banyak kerugian.

Otta sendiri tidak pernah belajar menjadi seorang Barista karena harga kursus Barista itu sendiri sangat mahal, sehingga otta lebih memilih belajar sendiri. Untuk mencari racikan kopi sendiri sangatlah susah karena rasa dari kopi sendiri tidak boleh hilang, penggunaan rasio yang cocok untuk mendapatkan cita rasa yang enak, karena setiap biji kopi itu sendiri memiliki karakternya masing-masing.

Otta sering sekali mendapatkan complain dari konsumennya karena rasa dari kopi yang di buatnya tidak cocok, kadang rasa yang di buatnya tidak konsisten sehingga rasanya sering berubah-berubah kadang kala manis dan kadang kalanya juga hambar. Hal itu yang membuat Beliau terus berusaha dalam mencari rasa yang tetap konsisten. Hambatan yang lainnya juga Beliau kukurangan alat kopi sehingga menu yang di buatnya tidak sebanyak menu yang ada di cafe-cafe pada umunya.  

Keunikan dari owner ini sendiri adalah dia mampu menginspirasi banyak anak muda pada zaman sekarang ini, agar dapat berkembang dengan menggunakan tenaganya sendiri. Otta merupakan salah satu anak muda, dengan mempunyai jiwa yang pantang menyerah, Otta merupakan seorang sosok yang terlahir dari keluarga kecil, namun mempunyai sebuah tekad yang besar untuk bisa sukses dengan menggunakan caranya sendiri, walaupun Otta sendiri memiliki bisnis kedai kopi ini Otta tidak meninggalkan kuliahnya karena, Otta merupkan seorang Mahasiswa 

Beliau  hanya membuat dengan Teknik manual brew. Pada sekarang ini bisnis yang Beliau jalanin telah berkembang banyak peminat yang menyukai kopinya karena kopi yang di buatnya memiliki cita rasa yang unik, yang tidak dimiliki oleh café-cafe yang lain.

Dalam mengembangkan usahanya ini ia membutuhkan waktu sekitar dua setengah tahun. Dengan menyewa lahan yang lebih besar, yang berlokasi di pinggir jalan di depan sekolah SMK Petra Timika, Papua. konsep kedai yang di buat bertemakan Retro dengan menggunakan lampu remang-remang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline