Lihat ke Halaman Asli

Raesita Zahara

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Program Studi Ilmu Komunikasi

Pengalaman dan Tips Mengelola Konten

Diperbarui: 24 Juni 2021   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum. Wr.Wb

Hai teman-teman, Apa kabar nih?
semoga kalian yang membaca ini baik-baik saja dan sehat selalu ya, jangan lupa selalu cuci tangan dan memakai masker jika keluar rumah.

Okee sebelum membaca artikel ini alangkah baiknya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Raesita Zahara Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan Program Studi Ilmu Komunikasi yang mengambil konsentrasi Public Relation. Seperti pada artikel sebelumnya saya masih akan membahas tentang content creator dalam mengelola sebuah konten. Selamat membaca yaa teman-teman ^^.

Seperti yang kita ketahui content creator bisa diartikan sebagai orang yang membuat konten. Konten yang mereka buat disebar ke berbagai platform media sosial yang tersedia, seperti YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, atau media platfrom lainnya. Seorang content creator akan membuat konten sesuai dengan tujuan pembuatan konten. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menjelaskan strategi yang akan Anda lakukan dan konten yang ingin diciptakan.

Menjadi seorang konten kreator tidak terlepas dari media dan kreatifitas, bagi saya kreatif menjadi hal yang utama jika ingin menjadi seorang konten kreator,karena disini kita diuji bagaimana cara kita membuat konten sebagus,semenarik, dan seasik mungkin agar para penonton senang atau suka dengan konten yang kita bikin. Konten tersebut dapat berupa postingan sosial media, tulisan pada blog, video, foto dan masih banyak lagi.

Secara bahasa, konten (content) artinya isi, kandungan, atau muatan. Dalam konteks komunikasi dan media, konten adalah pesan (message) atau informasi (information) yang disajikan melalui sebuah media, utamanya media online. Konten media online berupa teks, gambar, video, dan sebagainya berisi beragam informasi dan fakta. Konten media online yang melimpah memunculkan big data atau mahadata.

Disini saya akan membagikan cerita pengalaman saya dalam mengelola dan mengevaluasi sebuah konten yang pernah saya buat. Sebenarnya saya membuat konten ini hanya sekedar hobi atau keisengan saya saja, yang tadinya konten itu hanya ingin saya nikmati sendiri tetapi sekarang saya ingin menunjukkannya kepada audiens. Banyak media yang mudah untuk kita yang ingin memulai membuat konten seperti Youtube, Instagram, Tiktok dan Twitter.

Pengalaman saya pertama kali membuat konten itu di Youtube, saya suka sekali melakukan anboxing barang dan mengoleksi album kpop. Nah dari hobi saya ini saya berpikir, bagaimana saya membuat konten di Youtube dengan membuat video anboxing album kpop. Grup kpop yang saya sukai yaitu BTS. Sehingga waktu BTS comeback mengeluarkan album saya langsung memesannya dan ketika barang itu sampai saya langsung membuat konten tersebut. Perangkat metode yang saya gunakan waktu itu yaitu Hp untuk merekam video yang ditempatkan diatas meja, pencahayaan menggunakan lightning Hp juga dan background menggunakan hordeng. 

Didalam membuat konten kita juga perlu memikirkan kepada siapa konten ini kita tujukan, dalam konten anboxing album kpop ini saya tujukan ke audiens yang menyukai kpop, korean, dan terutama penggemar BTS. Sehingga didalam video itu saya menjelaskan dan mereview isi dari album tersebut, di video itu juga saya menambahkan teks, backsound dan beberapa animasi agar di dalam video itu terlihat menarik.

Sebenarnya tips agar konten kita bisa menarik dan banyak diliat itu mengikuti arus yang sedang viral atau tren. Dengan mengikuti tren terkini, kamu bisa membuat konten yang tidak ketinggalan zaman dan menarik perhatian lebih banyak orang. Informasi mengenai tren bisa kamu temukan dengan mudah di media sosial dan portal-portal berita online.

seperti aplikasi yang sedang ramainya dan populer sampai saat ini yaitu Tiktok. Dengan durasi video yang pendek membuat semua pengguna cenderung membuat konten yang menarik. Saya juga termasuk pengguna yang sering menggunakan Tiktok dan berkonten disana. Saya sering membuat video dance di Tiktok dengan mengikuti tren yang sedang ramai disana. Didalam Tiktok juga jika ingin menaikkan viewers bisa menggunakan hastag seperti FYP atau for your page dan lain-lainnya. Jika ingin video tambah menarik bisa ditambahkan tulisan- tulisan yang berfaedah dan berpositif. Perangkat metode yang sering saya gunakan untuk membuat video Tiktok dengan menggunakan Smartphone, tripod, dan cahaya matahari ^^.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline