Lihat ke Halaman Asli

Janji Manis Madu Pahit Bagai Semir Sepatu

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu terbuang sia-sia jalani hidup bersamamu yang berujung pilu. Dalam memori takkan pernah terhapus janji busukmu manis seperti madu tapi pahit bagai semir sepatu. Aku disini terdiam saat kau memutuskan untuk pergi dan hancurkan semua mimpi.

Kau menyiksa dengan rasa bersalah tanpa kamu sadari kau selalu menghindar saat aku mencoba memperbaiki diri. Ternyata maafmu belum cukup membawamu pulang ke rumah yang dulu pernah kita bisa dapatkan segalanya.

Paling tidak aku pernah berjuang meskipun tak lagi berharga dimatamu. Paling tidak aku selalu menanti terpapah lemah yang tak pernah berhenti memikirkanmu serasa terhukum hati ini yang dulu menjadi bagian perjalanan panjang nafasmu. Tapi kini kau memilih pergi belum sempatku merubah keadaan. Sudah terlalu benci seakan semua tentang kita benar-benar tak berharga dimatamu meskipun aku tepat di depan hadapanmu..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline