Lihat ke Halaman Asli

Rae Sita Michel

Freelance copywriter & content writer

Kekuatan "Kata-kata"

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Hal yang sederhana tapi dapat mematikan, tapi juga dapat membangun. Tergantung bagaimana seseorang menggunakannya. Di satu sisi, cara mematikannya dapat mengubah pola pikir seseorang, mengubah perasaan atau pun membuat perang. Di sisi yang lain dapat memotivasi menjadi lebih baik, membuat hati tenang dan damai.
Kata-kata, bukan hanya sekedar apa yang ditulis, tapi juga apa yang dikatakan. Kalau dalam dunia tulisan sering kita mendengar atau membaca "pena lebih tajam daripada pisau", dalam dunia lisan ada pernyataan "mulutmu harimau". Frase-frase ini menggambarkan bagaimana kekuatan kata-kata yang dapat dengan mudahnya mengubah isi kepala seseorang. Orang baik dapat menjadi jahat, orang jahat dapat menjadi baik.
Agama-agama juga menggunakan kata-kata untuk meraih pengikut-pengikutnya yang setia. Ia menyerap ke dalam kepala manusia dan menyebar ke seluruh tubuhnya sehingga hidupnya mengikuti kata-kata yang baik secara sadar atau tidak sadar ia amini.
Kekuatan kata-kata juga dapat membuat perang, entah itu perang besar atau perang kecil. Ekspresi dan gerak tubuh dapat dibuat-buat tidak terjadi apa-apa. Sebuah kata-kata yang diucapkan di depan dapat berupa sindiran yang ternyata tersimpan di hati, kritik yang sulit diungkapkan, atau bahkan kata-kata tusukan dari belakang, dari tameng-tameng ekspresi dan gesture.

Tidak ada cara untuk menghindari diri dari kekuatan kata-kata. Kata-kata akan dibalas juga dengan kata-kata. Tergantung bagaimana kalimat, paragraf, hingga cerita yang utuh menghantarkan maksud dan tujuan. Tergantung juga bagaimana nada dari pengucapan, imbuhan atau tambahan kata-kata sepele yang ternyata berdampak besar, atau tanda baca dan huruf kapital dari tulisan-tulisan.
Hanya otak yang dapat digunakan untuk menyaring apa yang sudah masuk ke dalam telinga. Tergantung bagaimana otak bekerja untuk merespon kata-kata yang ada. Tidak ada yang benar menurut saya atau benar menurut kamu, yang ada hanyalah ketidaksamaan persepsi dan pendapat sehingga terjadi konflik.
Apalah isi dari kumpulan kata-kata ini? Ini hanyalah kata-kata yang bagi sebagian orang tidak penting. Mungkin kamu berpendapat saya hanyalah memutar-mutar kata "KATA". Mungkin kamu berpikir apa yang terjadi dengan otak saya sehingga menuliskan ini semua. Ya, ini semua hanyalah sekedar simbol-simbol dan kode-kode dari hati yang (mungkin) sulit diterka.
Ditulis dari blog pribadi: http://raschelrae.blogspot.com/2014/04/kekutan-kata-kata.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline