Pancasila berasal dari bahasa sansakerta, yang terdiri dari 2 kata, panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Pancasila juga berasal dari kata susila yang berarti tingkah laku yang baik. Kalean dalam bukunya menyatakan bahwa Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari Panca dan Sila.
Panca artinya lima, sila artinya elemen, unsur, sendi. Dengan demikian, Pancasila dapat dikatakan sebagai 5 elemen, lima unsur, atau lima sendi, yang menjadi patokan, pedoman dan pegangan bagi seluruh masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dalam menyelenggarakan segala aspek kehidupan. Pancasila tentunya memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan kita baik di lingkungan keluarga ataupun masyarakat.
Karena sifatnya yang fleksibel, pancasila dapat digunakan dimanapun dan kapanpun serta oleh siapapun. Pengimplementasian pancasila tidak pandang bulu, semua warga negara menjalani sebuah hukum yang berlandaskan pancasila. Hal ini yang membuat pancasila disebut sebagai sebuah lima kalimat yang sakti yang mampu memajukan Indonesia kedepan.
Dengan umur yang sangat tua, pancasila telah merubah Indonesia dari hari ke hari menjadi lebih baik, tetapi manusialah yang selalu melenceng pada aturan yang telah berlaku dan tidak mencerminkan manusia yang pancasilais. Hal tersebut tidak merubah nilai-nilai pancasila yang baik. Seharusnya manusia sadar akan pentingnya implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan penanaman nilai-nilai pancasila di kehidupan sehari-hari, kehidupan akan lebih aman, damai dan teratur, karena pancasila mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi seluruh kalangan masyarakat.
Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya menjadi manusia yang pancasilais, berguna bagi bangsa dan negara. Implementasi pancasila harus sudah ditanamkan sejak dini dalam diri kita, apalagi sebagai calon pendidik kita harus menanamkan nilai-nilai pancasila terhadap peserta didik, agar nantinya bibit-bibit unggul Indonesia sebagai penerus bangsa, tidak melupakan hal-hal sakti pancasila hilang.
Jangan melupakan tradisi-tradisi, baik Indonesia seperti sopan santun dan ramah tamah, kita harus mempertahankan itu agar Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Kekayaan alam melimpah, flora dan fauna kita sangat kaya, tetapi jangan lupakan perilaku manusianya pun harus baik. Kita harus menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia sangat anggun dengan pesona yang dimiliki oleh alam dan masyarakatnya.
Implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari, akan membuat masyarakat menjadi manusia yang pancasilais, hidup perbadasarkan nilai-nilai pancasila. Meskipun banyak sekali kemelut yang terjadi dalam pengimplementasian pancasila dalam kehidupan, sebagai warga negara yang baik kita harus tetap menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.
Setidaknya kita dapat mengurangi kemelut tersebut dimulai dari diri kita sendiri. Nilai-nilai pancasila yang di dalamnya terdapat nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai keadilan, harus diajarkan dan dipahami oleh semua komponen bangsa tanpa terkecuali, khususnya para generasi muda para penerus bangsa, aset negara, hal ini dapat dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan tingkat dasar, menengah, maupun tinggi. Hal ini menjadi urgensi bersama karena nilai-nilai pancasila mampu menjadi penangkan, penangkis, penindak, dan pemulih terhadap degrasi keimanan dan moralitas masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H