Sejarah Akupuntur
Akupuntur adalah ilmu tradisional yang berkembang di Mesir, Cina, India dan Afrika kira-kira 4000 hingga 8000 tahun silam. Pada tahun 1979 WHO menetapkan 43 penyakit yang dapat ditanggulangi dengan akupunktur. Di Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1963. Misteri tentang pengobatan akupunktur mulai dipecahkan melalui pendekatan kedokteran konvensional sejak tahun 1964. Adalah Prof. Kim Bong Han, seorang peneliti dari Korea Utara, yang mempelopori penelitian ilmiah di bidang akupunktur. Dengan prinsip memperbaiki keseimbangan dalam tubuh, akupuntur memiliki kesempatan berperan untuk memperbaiki kualitas dan penyembuhan segala jenis penyakit.
Di Indonesia misteri akupunktur mulai dapat divisualisasikan melalui pendekatan kedokteran nuklir oleh Dr. Koosnadi Saputra, SpK. (Puslitbang Yankes Depkes RI) pada tahun 1990. Penelitian dilakukan dengan menggunakan radio isotop dan alat SPECT (Single Proton Emission Computerized Tomography) yang digunakan untuk melacak jalur meridian akupunktur. Ternyata penyuntikan dosis kecil isotop teknesium perteknetat pada titik He gu (titik akupunktur yang berada di jalur meridian usus besar) menyebabkan migrasi isotop. Migrasi ini tidak melalui jalur sistem pembuluh darah, pembuluh getah bening atau sistem syaraf, tapi merambat sepanjang meridian usus besar. Sedangkan penyuntikan isotop di bukan titik akupunktur tidak menunjukkan adanya migrasi isotop.
Macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita menurut akupuntur
Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur))
Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur))
Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur))
Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur))
Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur))
Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik akupunktur))
Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur))
Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur))
Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur))
Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur))
Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur))
Meridian lainnya antara lain:
Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)
Meridian Usus Besar
Terdapat 20 titik meridian Usus besar, yaitu
- LI 1 : Shangyang / Shang Yang (Pengusaha yang Aktif)
Titik Cin-Logam (meridian Yang) dan titik pribadi
Kontra indikasi Moksa - LI2 : Erjian / El Cien (Bilik Kedua)
Titik Yung-Air (meridian Yang)
Titik Sedatif (anak) - LI3 : Sanjian / San Cien (Bilik Ketiga)
Titik Su-Kayu (meridian Yang)
Titik Jauh Tangan, utk letak penyakit di muka - LI4 : Hegu / He Ku (Kumpulan Lembah)
Titik Yuan / Yen
Titik Jauh Tangan, utk letak penyakit di mulut dan pipi
Pada wanita hamil tidak boleh menggunakan teknik Bu (Tonifikasi), tetapi dengan metode Shi (Sedasi) - LI5 : Yangxi / Yang Si (Sungai Yang)
Titik Cing-Api (meridian Yang) - LI6 : Pianli / Pien Li (Jalan Menyimpang)
Titik Luo - LI7 : Wenliu / Wen Liu (Gelombang Panas)
Titik Xi - LI8 : Xialian / Sia Lien (Sudut Bawah)
Titik Lokal, utk letak penyakit di hidung - LI9 : Shanglian / Sang Lien (Sudut Atas)
- LI10 : Shousanli / Sao San Li (Tiga Mil / Tangan)
- LI11 : Quchi / Ci Ce (Kolam Berliku-liku)
Titik Ibu / Tonifikasi
Titik He-Tanah (meridian Yang)
Titik Jauh Tangan, utk letak penyakit di hidung - LI12 : Zouliao / Ceu Liao (Tulang Siku)
- LI13 : Shouwuli / Wu Li (Lima mil / Tangan)
Kontra indikasi Jarum - LI14 : Binao / Pi Nao (Kedua Ujung Otot Lengan)
- LI15 : Jianyu / Cien I / Cien yi (Tulang Pundak)
Titik Pertemuan meridian Usus Besar dan meridian Yang Qia - LI16 : Jugu / Ci Ku (Tulang Besar)
Titik pertemuan antara meridian Usus Besar dengan Meridian Yang Huo - LI17 : Tianding / Tien Ting (Jendela Sembahyang Surga)
- LI18 : Futu / Fu Tu (Tiang Sisi Jakun)
- LI19 : Kouheliao / Ho Liau (Gudang Gandum)
Kontra indikasi Moksa - LI20 : Yingxiang / Ying Siang (Menyambut Wangi-wangian)
Titik pertemuan meridian Usus Besar dan Meridian Lambung
Bagaimana memahami dan menghafal
Untuk memahami dan menghafal urutan meridian tersebut, kita perlu untuk memahami tulisan mandarinnya, mencari letak titiknya dan menghafalnya. Jika hanya membaca tulisan saja akan membutuhkan usaha ekstra untuk menghafalnya. Berikut saya sudah sarikan tulisan mandarin, pengertian, dan gambar letak titik meridian usus besar menjadi satu artikel, semoga bermanfaat untuk para pembaca.