Lihat ke Halaman Asli

Kekuatan dari Kata Memuji

Diperbarui: 12 Juni 2016   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh : Radius Pane

Kapan terakhir kali kita memuji sahabat, saudara, orangtua, dan yang terkasih? Pujilah mereka atas setiap tindakan yang mereka lakukan. Setidaknya mereka sudah berusaha untuk berbuat. Mungkin saja tindakan mereka perlu untuk dikoreksi dan diperbaiki. Namun dengan memberikan pujian, pujian kita akan menjadi penghargaan yang luar biasa bagi mereka karena mereka merasa telah diperhatikan.

Memuji sebuah tindakan yang salah bukan berarti kita mendukung perbuatan yang salah. Yang kita puji adalah keberanian mereka untuk berbuat.Kemudian ingatkan bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Setelah itu mari kita bantu mereka untuk memperbaiki kesalahan itu.

Sepertinya gampang melakukannya, namun kenyataannya, saat ini kita  sulit memuji seseorang, bisa karena gengsi, iri hati, ego sektoral, dengki, dan sebagainya. Terkadang kita memandang negative atas apa yang orang lain perbuat. Sebagai contoh, kita sering mengatakan di dalam hati, “apakah dia berpikir sebelum melakukannya?;aduh dia cuma  menuntut saja ; atau apa yang sebenarnya akan direncanakannya?”

Lalu kalau sudah negatif diawal, kapan kita memberikan pujian atas usaha mereka? Saat ini sangat banyak manusia yang menjadi indivisualisme, karena mereka merasa apa yang akan mereka lakukan tetap salah dimata orang lain, sehingga mereka mencoba untuk hidup sendiri, melakukan sendiri, dan membuktikan kepada orang lain bahwa apa yg dia lakukan adalah benar menurut dia.

Sebuah pendekatan/komunikasi yang baik saya yakin dan percaya pasti melalui sebuah pujian. Ketika seorang anak mendapat nilai yg buruk disekolah, bukan berarti orangtua harus membentak atau menasihati dgn kasar, tetapi cobalah untuk memuji anak tersebut karena dia sudah berusaha selama 6 bulan untuk tetap bersekolah. Setelah orangtua memberi pujian itu, maka nasihati dengan baik bahwa nilai yg mereka capai belum cukup memuaskan sehingga si anak memiliki motivasi untuk meraih nilai yg lebih baik lagi pada 6 bulan berikutnya.

Begitu juga untuk kita sbg seorang anak, kapan terakhir kita memuji orangtua kita? Mari berikan pujian atas usaha mereka menghidupi dan menfasilitasi kita selama kita menginjakkan kaki di dunia ini. Berikan kata-kata indah yg tulus kepada mereka, agar jiwa semangat tetap mengalir di dalam nadi mereka untuk tetap berusaha menghidupi kita anak-anaknya. Memang sangat banyak tuntutan-tuntutan yg diberikan orangtua kepada anak, mulai dari prestasi, jangan nakal, jangan berantem, jangan melawan, kapan wisuda, kapan kerja, kapan nikah, kapan punya anak, dsb. tapi percayalah itu semua adalah harapan-harapan dari orangtua untuk anaknya, dan sebagai timbal balik untuk orang tua biasanya anak haruslah memenuhi itu. Jadi kita sbg anak jangan langsung berpikiran negatif ketika orang tua menyampaikan harapan-harapan mereka itu secara langsung kpd kita, tetapi Pujilah mereka karena telah mengingatkan kita dan kemudian berikan pertimbangan dgn baik dan sopan apa yang menjadi kendalanya hingga saat ini. Dengan begitu komunikasi yg baik dan terarah akan terjalin tanpa ada kesalahpahaman diantara keduanya.

Lalu bagaimana dengan sahabat atau orang terkasih? Sudahkah kita memuji mereka hari ini? Berikan pujian atas usaha mereka berbuat sesuatu, dan bantulah mereka apabila yg mereka lakukan adalah salah. Tujuan dari kita memberikan sebuah pujian adalah untuk membangun sebuah komunikasi yang baik dan mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman. Tetapi perlu kita ingat, memuji jangan sampai berlebihan. Pujilah mereka dengan baik untuk membangun komunikasi yg baik namun tidak menyinggung orang lain.

Apa bila diibaratkan, Pujian itu layaknya sebuah minuman anggur. Ketika kita memberikan minuman tersebut sesuai takaran maka akan menghangatkan dan menenangkan tubuh orang lain, namun ketika kita sengaja memberikan secara berlebihan maka akan berakibat buruk untuk orang lain. Begitu juga dengan Pujian, ketika kita memuji seseorang tetap ada batasannya, jangan sampai kita berlebihan memuji orang lain, karena kita tahu apakah pujian yg kita berikan secara berlebihan menjadi motivasi atau malah menjadi sakit hati ? Karena pujian yg berlebihan terkadang kita pahami sebagai cara untuk menertawakan orang lain. Mulailah untuk membangun sebuah komunikasi yg baik dgn diawali sebuah pujian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline