Lihat ke Halaman Asli

Raditya SeoA

mahasiswa

Mengali Potensi Jamu di Omah Kayuwangi dan Pemberdayaan Masyarakat

Diperbarui: 15 Juni 2023   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Beberapa bulan lalu saya dan keluarga saya berjalan-jalan dan berwisata kuliner di sebuah rumah makan  yang bernuansa Jawa, dari berapa pesanan yang saya pesan dan keluarga, pesan ibu saya lah yang paling menarik perhatian saya, ibu saya memesan minuman yang berwarna merah dan  banyak rempah-rempah di didalamnya, ibu saya berkata bahwa ini adalah wedang uwuh minum jamu, dari situ saya melihat di buku menu terdapat berbagai varian jamu yang disajikan.

Ketertarikan saya mengenai jamu, mengantarkan saya ke sebuah daerah memiliki tempat produksi jamu herbal yang dikemas secara modern, di daerah Kayuwangi Banyubiru Kabupaten Semarang, informasi ini saya dapat dari teman baik saya yang rumah juga daerah Kayuwangi,

Pada senin 6 juni 2023 saya berkesempatan mengunjungi rumah produksi jamu tersebut. Di awal sebelum memasuki rumah produksi terpampang cukup besar sebuah spanduk yang bertuliskan "Jamu Omah Kayuwangi" dengan berbagai tulisan yang memperkenalkan beberapa jenis produk yang diproduksi, Masuk kedalam rumah produksi, terlihat beberapa etalase yang memamerkan produk-produk jamu yang siap pakai, terlihat dari adanya jamu racikan , jamu kapsul, jamu bubuk, dan jamu sirup siap diminum.

Saya bertemu owner dari rumah produksi jamu herbal omah kayuwangi yaitu bernama Mbah Sri Ester atau biasanya dipanggil Mbah Ester. Selama saya berkunjung, kami mengobrol mengenai jamu cukup banyak. Mbah Ester  sudah menggeluti produksi jamu cukup lama. Mbah Ester memberi beberapa informasi dari berbagai produk, salah satu produk unggulan rumah produksinya adalah teh kelor, lemon jahe, dan wedang uwuh. Di Kesempatan saya datang ini, kebetulan sekali saya diajak untuk membuat salah satu jamu, yaitu wedang uwuh.  

Diawali dengan saya diperlihatkan beberapa bahan-bahan yang akan digunakan, beberapa rempah-rempah kering dijelaskan satu-persatu oleh Mbah Ester ke saya, didalam pembuatan jamu wedang uwuh bahan yang paling penting adalah kulit kayu secang, kulit kayu secang memberikan warna merah  pada wedang uwuh, bukan hanya pemberi warna saja Mbah Ester juga menambahkan kulit kayu secang membantu dalam meredakan panas dalam dan memiliki antioksidan yang tinggi. 

Dilanjutkan beberapa penjelasan bahan lainnya seperti jahe, kapulaga, pala, kayumanis, cengkeh, dan tambah yaitu beberapa daun salam, daun sereh dan daun cengkeh yang kering, Mbah  Ester juga  mengatakan bahwa jahe, pala, dan kapulaga memberi rasa pedas dan menghangatkan saat diminum. Kayumanis, cengkeh dan beberapa daun yang digunakan untuk memberi aroma, aromatik yang menenangkan saat diminum. 

Tidak ketinggalan dengan gula batunya. Setelah itu, rumah produksi jamu omah kayuwangi 3 varian produk penyajian dilakukan dengan dengan cara yaitu yang pertama  dijadikan bubuk tinggal diseduh untuk penyajian lebih lanjut , yang kedua sirup atau wedang uwuh yang telah menjadi ramuan lalu dikemas, dan yang ketiga racikan diproses paling sederhana hanya dikemas secara utuh.

Mbah ester juga menerangkan beberapa ketentuan dalam pembuatan jamu, bahan --bahan yang digunakan untuk produksi harus memiliki ketentuan SOP untuk menjaga kualitas produk jamu tersebut, bukan hanya itu Mbah Ester juga menjelaskan ketentuan izin produksi jamu, dalam hal izin usaha dan edar produk. 

Dari beberapa ketentuan izin produksi Mbah Ester menerangkan ketentuan jamu,  dalam penulisan manfaat produk jamu harus menggunakan kata "membantu...", di karena obat seperti jamu omah kayuwangi belum diuji secara praklinik dan  klinik. Setelah itu saya bertanya soal pemasaran,  Mbah Ester menjelaskan pemasaran produknya hanya berada di daerah wilayah Banyubiru dan Salatiga. Namun, produk sudah sampai hingga luar pulau jawa seperti pulau Kalimantan dan Sumatra

Pemberdayaan masyarakat

Mbah Ester menceritakan bahwa kedepannya, di daerah Kayuwangi Banyubiru akan dijadikan agrowisata jamu, Mbah Ester akan mengajak ibu-ibu disekitar daerah Kayuwangi dalam hal pembuatan jamu dan beberapa edukasi mengenai tobat-obatan alami, bukan hanya itu saja daerah Kayuwangi memiliki potensi  wisata alam yaitu daya tarik dari hamparan sawah yang luas dan letak daerah di kaki gunung gajah yang cukup sejuk, salah satu spot wisatanya adalah lemah ijo, sehingga tercipta wisata yang memiliki beberapa daya tarik yang cukup menarik bukan hanya alamnya, juga dalam segi edukasi dan kesehatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline