Lihat ke Halaman Asli

radityaapratama

mahasiswa universitas pamulang

Pihak-pihak yang Berhak Memanfaatkan Laporan Keuangan Neraca

Diperbarui: 11 Desember 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

1. Berikut penjelasan mengenai siapa yang berhak memanfaatkan laporan keuangan neraca, menggunakan bahasa sederhana dan dilengkapi dengan contohnya:

Siapa yang Berhak Memanfaatkan Laporan Keuangan Neraca?

Laporan keuangan neraca adalah dokumen penting yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Orang atau pihak yang bisa memanfaatkan laporan ini biasanya adalah:  

1. Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham
   Mereka ingin tahu bagaimana kondisi keuangan perusahaan mereka, seperti berapa banyak aset, utang, dan modal yang dimiliki. Contohnya, seorang investor akan mengecek neraca sebelum memutuskan apakah akan menanamkan modal atau tidak.  

2. Manajemen Perusahaan  
   Tim manajemen memanfaatkan neraca untuk mengambil keputusan, misalnya, apakah perusahaan perlu menambah aset atau mengurangi utang.  

3. Kreditur (Bank atau Lembaga Keuangan)
   Kreditur ingin tahu apakah perusahaan mampu membayar utangnya jika mereka memberikan pinjaman. Misalnya, saat sebuah perusahaan ingin meminjam uang, bank akan meminta laporan neraca untuk melihat kemampuan finansial perusahaan tersebut.

2. Berikut penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan perusahaan jika terjadi permasalahan pada aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud, menggunakan bahasa sederhana:

--

1. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aset yang bisa dengan cepat diubah menjadi uang tunai, seperti kas, piutang, dan persediaan. Masalah pada aktiva lancar biasanya terkait dengan:  
- Piutang yang tidak tertagih.  
- Persediaan yang rusak atau kedaluwarsa.  

Apa yang Harus Dilakukan?  
- Kelola Piutang:Jika banyak piutang yang tidak tertagih, perusahaan harus membuat kebijakan kredit yang lebih ketat atau menagih piutang dengan lebih aktif.  
  Contoh: Menawarkan diskon untuk pelanggan yang membayar lebih cepat.  
- Kontrol Persediaan:Jika ada persediaan rusak, perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen persediaan seperti first in, first out (FIFO) agar barang yang masuk lebih dulu digunakan lebih dulu.  

---

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline