Lihat ke Halaman Asli

Serunya Belajar Nilai (Living Value Education) di Rumah Kearifan

Diperbarui: 26 Desember 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Rumah Kearifan, sebuah bangunan yang terletak di kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, DIY ini memiliki beberapa program-program belajar yang menarik dan menyenangkan. Di rumah kearifan kita belajar tentang LVE (Living Value Education), LVE itu apasih? Nah, LVE atau Living Value Education adalah program pendidikan yang menawarkan pelatihan dan metodologi praktis bagi para pendidik, fasilitator, pekerja sosial, orang tua dan pendamping anak untuk membantu mereka menyediakan kesempatan bagi anak-anak dan orang muda menggali serta mengembangkan nilai-nilai universal. Program pendidikan nilai ini juga berlanjut sampai tahap bagaimana anak-anak dan orang muda dapat mengasosiasikan nilai tersebut dalam ketrampilan sosial-emosional dan intrapersonal-interpersonal mereka sehari-hari. 

Dalam belajar LVE di Rumah Kearifan kita bisa mempelajari tentang nilai-nilai universal yang ada dengan cara yang terkesan berbeda dibandingkan dengan proses belajar mengajar dalam kelas biasa, yang dimana cara belajarnya cenderung dengan refleksi diri dan menganalisis apa saja sih nilai-nilai universal disekitar kita, tentunya dengan cara yang seru dan mengasyikan.

Pengalaman saya sendiri pada saat belajar di rumah kearifan, saya merasakan ada sesuatu yang tidak kita sadari di sekitar kita. Contohnya pada hari pertama, kita diajarkan untuk merefleksi diri kita dan menganalisis diri kita sendiri, dan menyelam lebih dalam alam bawah sadar kita sehingga kita bisa menemukan hal-hal yang tidak kita sadari dalam diri kita sendiri selama ini.

Materi selanjutnya ada asumsi dasar LVE, Asumsi dasar ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki harga diri dan mengajarkan kita untuk menghargai orang lain. Hal ini penting untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan individu. Dalam hal pendidikan, kita diajarkan bahwa setiap anak memiliki kemampuan untuk berprestasi dan belajar jika mereka diberi kesempatan. Akibatnya, anak-anak akan berkembang dalam lingkungan yang baik dan aman yang mengandung nilai-nilai positif dan menanamkan rasa hormat dan perhatian kepada mereka.

Terus ada materi yang saya rasa cukup mengasikan teman-teman, yaitu Menghidupkan Kembali Mimpi. Dalam aktivitas ini, kita diajarkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk bermimpi dan tidak menyerah terhadap mimpi mereka, dan bahwa menghidupkan kembali nilai berarti menghidupkan kembali mimpi-mimpi kita, karena tanpa mimpi, kita tidak akan dapat mencapai tujuan kita saat ini dan masa depan. 

Pada hari selanjutnya saya belajar mengenai implementasi LVE. Kita dididik untuk menerapkan LVE. Kita diajarkan tentang kebutuhan emosi dasar manusia, yang mencakup dicintai, dipahami, dinilai, dihargai, dan aman. Kemudian, melalui kue damai, kita diajarkan untuk meningkatkan kreativitas berbasis nilai. Kita diminta untuk membuat karya dengan menggunakan imajinasi kita dan memasukkan makna dan nilai ke dalamnya. Kita diajarkan pada akhir hari kedua bahwa suasana dan aktivitas adalah dua cara nilai dapat dihidupkan.

Pada hari terakhir, Kita diajarkan kemampuan interpersonal dengan menumbuhkan nilai: mendengarkan secara aktif dan resolusi konflik. Karena manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari aktivitas sosial yang melibatkan orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya nilai dalam berhubungan dengan orang lain. Kita dihadapkan pada rencana tindak lanjut dan evaluasi setelah kegiatan berakhir. Kita diminta untuk mempertimbangkan kembali kontrak pendidikan kita pada hari pertama untuk melihat apakah telah sesuai dengan apa yang kita terima selama tiga hari pelatihan. Setelah kegiatan ini selesai, diharapkan setiap peserta melakukan upaya dan mampu menghidupkan nilai.

Kesan dan pesan saya selama mengikuti kegiatan kali ini, kita bisa mengenal lebih jauh tentang diri kita, teman, dan semua orang yang ada di sekitar kita. Pada awal kegiatan, kita diminta untuk mengungkapkan kisah kita masing-masing untuk menumbuhkan kepercayaan satu sama lain, yang membuat kita merasa akrab dan dekat satu sama lain selama tiga hari kegiatan. Selain itu, kita diminta untuk berbuat baik kepada orang yang kita rahasiakan namanya selama tiga hari, lalu mengungkapkan kebaikan kita kepada orang lain. 

Salah satu refleksi saya tentang kegiatan pelatihan LVE ini adalah bahwa nilai-nilai yang ada di sekitar kita membentuk kita, dan kehidupakan akan menjadi kurang bermakna. Oleh karena itu, dengan menghidupkan nilai-nilai ini, kita dapat menjalani kehidupan sehari-hari kita dengan penuh makna dan selalu mengarahkan kita ke arah kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline