Sekarang ini, banyak orang berlomba-lomba melakukan investasi guna mempersiapkan hari tua mereka. Salah satu investasi yang sangat digemari belakangan ini adalah investasi properti. Keberhasilan memiliki properti pertama adalah hal yang paling membanggakan bagi investor pemula. Namun, sebagai pemula, Anda sebaiknya tidak mengambil langkah terburu-buru karena banyak hal yang harus dipelajari sebelum memulai investasi properti. Agar dapat mencapai keberhasilan yang dituju, Anda perlu mengatur strategi yang tepat. Untuk mencapai tujuan investasi, berikut kami berikan 10 tips memulai investasi properti bagi pemula.
Apa itu Investasi Properti
Investasi properti adalah jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, dan penjualan properti untuk menghasilkan keuntungan atau profit. Investasi properti pada dasarnya merupakan salah satu instrumen investasi populer di Indonesia. Selain menguntungkan, investasi yang satu ini memang terbilang aman jika dibandingkan dengan instrumen lainnya.
Modal awal yang diperlukan untuk investasi properti memang terbilang besar. Namun, nominal tersebut sebanding dengan potensi keuntungan sangat menjanjikan. Sebab, harga properti cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, properti juga dapat menghasilkan passive income apabila Anda menyewakannya kepada pihak lain. Dengan demikian, Anda bisa mendatangkan profit yang besar melalui investasi properti ini.
Tips Menjalankan Investasi Properti
Meskipun memiliki potensi keuntungan yang besar, bukan berarti investasi properti tidak memiliki risiko. Maka dari itu, sebelum Anda terjun ke dalam investasi ini, ada beberapa aspek dan tips yang perlu Anda ketahui. Agar mudah memulai investasi properti dan segera mendapatkan keuntungan yang berlipat, berikut adalah beberapa tips yang harus Anda perhatikan.
1. Pilih Lokasi yang Tepat
Sebelum membeli rumah atau memulai bisnis properti, lokasi menjadi salah satu hal yang harus Anda tentukan terlebih dahulu. Orang-orang biasanya memilih untuk mulai membangun rumah atau properti karena lokasi strategis. Atas pertimbangan itu, lokasi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan untuk memulai investasi properti. Sebab, lokasi juga akan sangat mempengaruhi harga jual properti. Umumnya lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dan dekat dengan pusat keramaian akan membuat properti memiliki harga jual yang tinggi.
2. Siapkan Dana
Selain menentukan lokasi, biaya juga merupakan aspek penting dalam investasi properti. Dalam hal ini, Anda perlu mempersiapkan dana untuk menanggung biaya pokok dari pembelian properti. Biaya pokok ini terdiri dari biaya tanda jadi atau booking fee yang ditentukan oleh developer, uang muka, dan biaya angsuran. Ada kalanya jumlah yang dikeluarkan tidak sedikit dan membuat investor pemula terkejut. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan dana yang cukup.
3. Pilih Developer yang Terpercaya
Sebelum mulai melakukan investasi properti, penting bagi Anda untuk mengetahui latar belakang pengembang dari properti yang hendak Anda beli. Ingat, Anda tidak boleh mudah percaya dengan pengembang yang sudah memiliki nama. Selalu pastikan developer tersebut memiliki performanya yang baik dan dapat dipercaya. Sebagai tips, pilihlah pengembang yang memiliki minimal 5 tahun pengalaman dalam bidang properti. Untuk melihat informasi selengkapnya mengenai pengembang, Anda bisa mengecek website terkait.
4. Cek Harga Pasar
Sebagai investor pemula, Anda sebaiknya jangan terburu terburu-buru saat hendak membeli properti hanya karena tergiur dengan lokasi yang strategis. Pada dasarnya, ada banyak hal yang harus ditinjau ulang sebelum memutuskan membeli. Salah satunya adalah harga pasar yang sedang berlaku. Anda harus mengetahui harga pasaran sebuah rumah yang hendak dibeli. Lakukanlah pengecekan harga pasar melalui online atau melakukan riset langsung. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan harga terbaik untuk investasi properti Anda.
5. Fasilitas yang Memadai
Setelah mengetahui harga pasar, Anda juga harus mengetahui fasilitas apa saja yang disediakan oleh pengembang. Sebab, fasilitas yang memadai juga akan meningkatkan harga jual properti. Perhatikan ketersediaan fasilitas internal dan eksternal. Fasilitas internal ini biasanya berupa tempat ibadah, arena olahraga, area bermain, dan standar infrastruktur, seperti gerbang perumahan. Sementara fasilitas eksternal adalah fasilitas yang ada di sekeliling perumahan, seperti pusat perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
6. Persetujuan KPR
Saat hendak membeli properti, Anda tentu menginginkan keringanan pembayaran atas properti tersebut, bukan? Oleh karena itu, Anda perlu untuk mendapatkan persetujuan KPR. Pada dasarnya, KPR memberikan banyak keuntungan bagi investor pemula dalam melakukan investasi properti. Kepemilikan persetujuan KPR akan membuat agen perumahan atau vendor yakin mengenai minat Anda dalam membeli rumah dan melakukan investasi properti. Selain itu, KPR juga mencegah kegagalan transaksi jual beli rumah antara Anda dan agen perumahan.
7. Pilih Tenor yang Sesuai dengan Kemampuan Anda
Saat Anda mengajukan KPR, pihak bank umumnya akan menawarkan berbagai macam tenor atau durasi angsuran dari kredit maupun pinjaman yang Anda ajukan. Tenor yang ditawarkan berkisar antara 5 hingga 10 tahun. Ketersediaan tenor akan dihitung oleh pihak bank berdasarkan kemampuan Anda. Oleh karena itu, jangan memaksakan memilih tenor pendek jika Anda belum siap secara finansial. Sebab, Anda perlu ingat bahwa investasi properti adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.