Lihat ke Halaman Asli

PLP 2 FKIP Uhamka: Belajar dari Pengalaman Langsung di SMAN 13 Depok

Diperbarui: 5 Desember 2022   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Seorang pendidik mesti memiliki 4 dasar kompetensi dalam menjalankan profesinya. Empat dasar kompetensi tersebut yakni: kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Lapangan Sekolah tingkat 2 (PLP 2) sebagai fungsi perguruan tinggi dalam melahirkan tenaga pendidik yang berkualitas dan unggul. Kegiatan PLP 2 merupakan pengamalan mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari selama semester-semester sebelumnya, sehingga PLP 2 ditujukan bagi seluruh mahasiswa semester 7 dari semua jurusan di FKIP. 

Kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa tingkat akhir melalui pengalaman secara langsung kegiatan pembelajaran maupun administrasi yang terjadi di sekolah.

Dokpri

Kegiatan PLP 2 bekerja sama dengan sekolah-sekolah di berbagai jenjang pendidikan, salah satunya di SMAN 13 Depok. Kelompok mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan PLP 2 di SMAN 13 Depok merupakan gabungan dari pendidikan matematika dan biologi yang terdiri dari 7 mahasiswa, di antaranya: 

Radita Maharani, Nurmalita Syadiah, Kartika Ayuni Apsari, Muhammad Naufal Afif, Annisa Aulia Aziz, Nasywa Qothrunnada, dan Alifia Nur Cholifah. Selama melaksanakan kegiatan di SMAN 13 Depok, mahasiswa dibimbing oleh Ibu Eka Kartikawati, M.Pd. selaku dosen, Ibu Tety Soesanti, S.Pd. selaku kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pamong dari setiap mata pelajaran, beserta semua guru di SMAN 13 Depok. Pihak sekolah pun sangat menerima adanya kegiatan ini, "kami sangat menerima kegiatan PLP 2 di sekolah kami, silahkan ambilah ilmu sebanyak yang bisa kalian dapatkan dari sini", ucap kepala sekolah.  

Dokpri

Pembagian kelas mengajar dan materi ajar didiskusikan bersama guru pamong agar kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mahasiswa tersinkronisasi dengan baik dan tidak menimbulkan kebingungan bagi peserta didik. Sebelum mengajar tentunya mahasiswa juga menyiapkan semua perangkat pembelajaran (rpp, media, asesmen) yang akan diberikan kepada guru pamong. 

Kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik di semua kelas, meskipun terdapat beberapa kendala kecil. Kendala-kendala yang dialami selama kegiatan mengajar sebenarnya mengajarkan mahasiswa mengenai penyelesaian masalah yang datangnya tidak terduga. 

Mahasiswa dilatih untuk lebih kritis dan inisiatif terhadap lingkungannya. Kegiatan ini selain memberikan pengalaman, juga memberikan pendewasaan bagi mahasiswa. Mahasiswa yang sebelumnya tidak dapat berbicara dengan lancar di depan umum, kini menjadi terbiasa karena dibiasakan mengajar secara langsung di depan peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline