India adalah bangsa yang hebat merangkai cerita. Buktinya terpampang nyata pada film-film Bollywood yang durasinya melebihi film-film dari negara lain (Hollywood). Emang sih rata-rata seperempat sampai setengah dari seluruh film-film itu isinya adalah nyanyian dan goyangan, tapi tetap aja jago bikin cerita. Nah kalau drama, lihatlah serial India macam Uttaran yang lagi digandrungi gadis-gadis pada zamannya (baca = Ibu-Ibu).
Ini adalah kumpulan ceritaku saat berkesempatan tinggal di India selama 2 bulan. Maka sebutlah ini drama karena ada beberapa bagian. Juga karena ada beberapa drama, semoga berkenan.
24 Januari 2016
Hari itu aku berangkat ke India karena mendapat kesempatan mengikuti course singkat selama 2 bulan di National Insitute of Micro, Small, Medium Entrprise (NIMSME), Kota Hyderabad. Temanya tentang Social Enterprises Developmentyang dibiayi oleh pemerintah India. Fasilitas yang didapatselain belajar gratis adalah visa gratis, tiket pesawat gratis, dikasih tempat tinggal, makan, dan uang. Yang gratis itu menyenangkan! Mungkin karena ini alasan yang bikin para pemangku jabatan di negara ini sering pergi-pergi karena dibiayi, mungkin ya ;).
Perjalanan Jakarta-Hyderabad memakan waktu sekitar 13 jam dengan transit di Singapura dan Mumbai (harusnya ada rute yang lebih cepat dari ini). Dari Jakarta ke Singapura aku berangkat menggunakan Garuda Indonesia. 1 dari 7 maskapai di dunia ini yang mendapat gelar bintang 5 bersama ANA, Asiana Airlines, Cathay Pacific, Singapore Airlines, Qatar Airways, dan Hainan Airlines. Bangga! Menjelang mendarat di Bandara Changi Singapura, pemandangan yang tersaji adalah semacam gugusan bangunan yang aku yakin itu adalah rumah susun/apartemen/dan sejenisnya. Singapura terlihat rapi dari atas, tetapi monoton dan kurang bervariasi.
Setelah transit sekitar 2 jam, perjalanan dilanjutkan menuju Mumbai menggunakan pesawat Jet Airways selama 5,5 jam. Pesawat dan pelayanannya tidak buruk, tetapi tidak senyaman menggunakan maskapai bintang 5 tadi, *provokatif*. Perjalanan pun semakin jauh dari Indonesia dan suasana menjadi semakin asing. Mulai dari hampir semua penumpang yang berciri fisik seperti di film-film Bollywood hingga makanan yang disajikan memiliki rasa rempah lebih keras, India makin dekat men!
Menjelang mendarat di Bandara Chhatrapati Shivaji Mumbai, pemandangan yang tersaji jauh lebih bervariasi dibanding Singapura. Gedung bertingkat cukup tinggi, rumah susun, sawah, danau, laut, jalanan ukuran lebar dan kecil, gundukan tanah seperti gunung tapi gersang. Yang paling unik adalah pemandangan daerah slum seperti di film Slumdog Millionaire yang tidak jauh dari bandara! Setelah turun dari pesawat aku menyaksikan tagline pariwisata India, “Incredible India”. Mungkin salah satu definisi Incredible itu adalah kemiskinan bersanding dengan kemewahan seperti slum area di sebelah bandara tadi.
Perjalanan ke Hyderabad harus dilakukan melalui terminal domestik sehingga mengharuskan aku berpindah terminal. Perpindahan ini membutuhkan waktu cukup lama karena menggunakan harus Taxi dan mereka hanya menerima mata uang rupee. Sebagai persiapan, jangan lupa siapkan rupee (baca = rupi) sebelum tiba di India dan mata uang lokal lain jika berkunjung ke negara lain. Maka tukarkanlah mata uang rupiah kita ke mata uang yang diterima India. Karena India tidak menerima rupiah untuk ditukar ke rupee. Ah, padahal hanya kurang ah :(.
Khusus bagi para perokok, berhati-hatilah bagi yang membawa korek gas. Mungkin pemeriksaan di bandara India adalah yang paling ketat di dunia (mungkin ya). Yang pasti lebih ketat dibanding Bandara Singapura. Di pemeriksaan Bandara Singapura kami bisa membawa korek gas ke dalam pesawat, namun tidak di India!
Masih menggunakan maskapai Jet Airwsays namun sudah berganti pesawat karena sudah tidak ada tv kecil di depan bangku penumpang seperti di pesawat sebelumnya. Pesawat itu mendarat di Bandara Rajiv Gandhi Hyderabad sekitar pukul 17.00 waktu India. Sebagai informasi, waktu di seluruh daratan India adalah +5.30 GMT yang artinya lebih cepat 1 setengah jam dari WIB. Hyderabad adalah kota terbesar ke 5 di India yang juga ibukota dari Provinsi Telangana (mungkin bang Rhoma Irama terinsipirasi dari nama ini saat membuat lagu Terajana, HAHAHA).
Berakhir di lagu Terajana, disambung cerita selanjutnya. Cerita selanjutnya akan diisi oleh foto, tidak seperti tulisan ini :).